Menhub cek perkembangan pembangunan bandara tjilik Riwut

id Budi Karya Sumadi, Menteri Perhubungan, perkembangan proyek, pembangunan, terminal baru, Bandara, Tjilik Riwut Palangka Raya

Menhub cek perkembangan pembangunan bandara tjilik Riwut

Budi Karya Sumadi. (ANTARA News/ Bayu Prasetyo/Ang/16)

Palangka Raya (Antarasumsel.com) - Menteri Perhubungan Indonesia Budi Karya Sumadi rencananya akan mengecek perkembangan proyek pembangunan terminal baru Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, Minggu Siang.

Menhub rencananya juga akan mengadakan pertemuan dengan Gubernur Sugianto Sabran dan memberikan pengarahan kepada Kepala UPT Dinas Perhubungan, kata Pejabat Sekda Pemerintah Provinsi Kalteng Syahrin Daulay di Palangka Raya.

"Menyambut kedatangan Menhub ke provinsi ini, kita turut mengundang Kapolda Kalteng, Danrem 102 Panju Panjung, Wali Kota Palangka Raya dan sejumlah pejabat di lingkungan Pemprov Kalteng. Semoga tidak ada kendala kehadiran beliau," kata dia.

Syahrin mengaku belum mengetahui apa saja yang akan dibahas Menhub dengan Gubernur Kalteng. Namun dalam pertemuan itu, Gubernur akan didampingi Kepala Dinas Perhubungan, Kepala Bappeda dan Litbang, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Kepala BPN Kalteng, dan lainnya.

Dia mengatakan anggaran dan pengerjaan pembangunan terminal baru Bandara Tjilik Riwut sepenuhnya dikerjakan kementerian Perhubungan dengan pola multiyear, sehingga Pemprov Kalteng hanya bersifat koordinasi.
    
"Kita tentunya sangat mengharapkan terminal baru Bandara Tjilik Riwut ini selesai dibangun dan diresmikan agar dapat digunakan masyarakat, baik dari Kalteng maupun provinsi lain yang datang dan berangkat.  Kita lihat perkembangannya saat Menhub datang," kata Syahrin.

Kementerian Perhubungan informasinya mempercepat pembangunan Terminal Bandara Tjilik Riwut dengan pola multiyears yang menghabiskan dana APBN mencapai Rp250 miliar lebih tersebut. Rencananya di tahun 2017 ini telah diresmikan Presiden Joko Widodo.

Pembangunan terminal baru Tjilik Riwut tersebut sebagai antisipasi lonjakan penumpang 10-15 persen per tahun. Sebab, sekarang ini bandara di provinsi berjuluk "Bumi Tambun Bungai-Bumi Pancasila' ini telah melayani sekitar 1 juta penumpang per tahunnya.