Menhub ancam tutup PO Bus tak patuh

id Menhub, budi karya, bus, po, terminal pulogebang

Menhub ancam tutup PO Bus tak patuh

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (ketiga kanan) didampingi Gubernur Sumsel Alex Noerdin (kanan) melihat maket pembangunan proyek kereta cepat ringan zona 1 Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, di Palembang, Sumatera Selatan. Kamis (18/8) (Foto A

Jakarta (Antarasumsel.com) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi akan menutup perusahaan otobus (PO) yang tak mematuhi perintah untuk pindah ke Terminal Pulogebang dalam waktu sepekan ke depan.

"Jadi kita akan kasih waktu satu minggu lagi agar PO-PO bus yang belum pindah bisa pindah ke Terminal Pulogebang, namun saya minta nanti setelah satu minggu tidak ada lagi toleransi. Jika masih ada yang melanggar langsung kita bekukan saja izin usahanya. Kita sudah toleran kepada mereka dengan memberi waktu tambahan, mereka juga harus menghargai kita," kata Budi saat peninjauan ke Terminal Pulogebang Jakarta, Minggu.

Dia mengatakan hingga berakhirnya batas waktu yang diberikan pemerintah, yakni 28 Januari 2017, masih banyak PO Bus yang belum mau masuk ke Terminal Pulogebang.

"Masih ada beberapa PO Bus yang belum masuk ke Terminal Pulogebang, tadi sebelum ke sini saya melalui Pulogadung dan saya catat ada dua PO Bus yang masih ada di sana," katanya.

Selain itu, Budi juga meminta agar terminal-terminal bayangan yang ada di DKI Jakarta tidak memberangkatkan lagi bus-bus AKAP.

"Saya minta petugas di lapangan untuk 'stand by' (bersiaga) dan menutup loket-loket penjualan tiket bus AKAP yang masih ada di terminal bayangan. Jadi mereka tidak boleh menjual tiket dan memberangkatkan bus-bus AKAP dari terminal bayangan," katanya.

Untuk memudahkan masyarakat, Budi juga menekankan angkutan pengumpan atau "feeder" yang tersedia di Pulogebang.

"Angkutan 'feeder' harus menjadi perhatian kita. Jangan kita minta penumpang untuk naik dan turun dari Pulogebang namun tidak disediakan kendaraan yang mengangkut mereka dari lokasi asal mereka," katanya.

Lebih lanjut, menurut dia, angkutan pengumpan tersebutharus tersedia dari subuh hingga malam karena waktu-waktu kedatangan penumpang arah timur biasanya subuh pagi dan malam hari.

"Ini yang menjadi keluhan masyarakat dan harus kita perhatikan jika ingin menarik minat masyarakat. Jika masyarakat sudah tertarik maka jumlah PO Bus yang pindah ke Pulogebang tentu otomatis akan banyak. Yang sekarang hanya 70 PO Bus bagi saya bukan merupakan prestasi," katanya.

Berdasarkan data Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta, pada saat peluncuran awal (soft launching) pada 28 Desember 2016, ada 50 PO Bus yang sudah bergabung di Terminal Pulogebang.

Saat ini, sudah ada 70 PO dari 120 PO dan sejak 28 Desember 2016, hingga 28 Januari 2017 sudah 135.000 penumpang yang tiba dan berangkat dari Terminal Pulogebang.