Sembilan desa "siaga api" terima bonus Rp50-100 juta

id kebakaran hutan lahan, kebakaran, desa, bonus

Sembilan desa "siaga api" terima bonus Rp50-100 juta

Ilustrasi - Kebakaran lahan di dekat Stasiun Simpang Y, Ogan Ilir (OI), Indralaya, Sumsel (Foto Antarasumsel.com/Nova Wahyudi/15)

Jambi (Antarasumsel.com) - Sembilan desa "siaga api" di Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi menerima bonus sebesar Rp50-100 juta karena mampu menekan risiko kebakaran hutan dan lahan selama tahun 2016.

"Sembilan desa itu delapan berada di Kecamatan Air Hitam dan satunya dari Kecamatan Pauh," kata Penjabat Bupati Sarolangun Arief Munandar di Sarolangun, Kamis.

Usai menyerahkan bonus untuk sembilan desa itu, Arief mengatakan desa-desa tersebut menjadi percontohan sebagai desa "siaga api". Dikesempatan itu juga dicanangkan Desa Makmur sebagai desa peduli api tahun 2017.

Dijelaskan Arief, program desa "siaga api" itu dimulai Mei 2016 lalu. Desa "siaga api" yang berada di Kecamatan Air Hitam itu yakni Desa Lubuk Kepayang, Desa Baru, Desa Jernih, Desa Semurung, Desa Lubuk Jering, Desa Mentawak Baru dan Desa Mentawak Ulu. Sedangkan di Kecamatan Pauh hanya Desa Kasang Melintang.

"Program ini terselenggara berkat kerja sama pemerintah daerah, TNI, Polri dan pihak PT Bahana Karya Semesta (PT BKS) dan PT Primatama Kreasimas (PT. BKS) Yang bergerak di sektor perkebunan kelapa sawit," katanya menjelaskan.

Sementara dalam menentukan desa-desa tersebut, pemerintah, TNI, Polri dan perusahaan melakukan penilaian terlebih dahulu.

"Seluruh desa tersebut kita berikan bonus untuk bantuan pembangunan infrastruktur desa, delapan desa mendapat Rp100 juta dan satu desa menerima Rp50 juta. Bantuan itu diharapkan bermanfaat bagi desa," katanya menambahkan.

Sementara itu perwakilan dua perusahaan Benjamin Josua, mengatakan pemberian penghargaan kepada desa tersebut karena berhasil menekan resiko kebakaran hutan dan lahan selama tahun 2016 yang lalu.

Namun hal tersebut katanya tidak terlepas dari kesadaran dan dukungan penuh warga desa masing-masing setelah mengikuti pelatihan pencegahan kebakaran, yang dilaksanakan pihak perusahaan bekerjasama dengan Pemda.

"Desa-desa yang rawan dengan resiko kebakaran ini saat ini telah sigap dalam menangani setiap resiko kebakaran di daerah mereka. Mari kita terus bekerja sama mencegah terjadinya kebakaran di tahun ini dan masa yang akan datang," kata Benjamin.