Bandung (Antarasumsel.com) - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA)
Jawa Barat akan melaporkan hasil rapat pertemuan antara LSM Yayasan
Scorpion Indonesia dengan pengelolaan Yayasan Margasatwa Taman Sari
Bandung selaku pengelola Kebun Binatang Bandung kepada Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya.
Rapat pertemuan yang digelar di Kantor Pengelola Kebun Binatang
Bandung, Jalan Tamansari Kota Bandung, pada Sabtu siang tersebut digelar
terkait kondisi salah satu koleksi satwanya yakni seekor beruang madu
yang dikabarkan kelaparan.
"Jadi proses pemeriksaan semua aspek bukan hanya Beruang (Madu)
tapi juga setelah kematian Gajah Yani ada enggak progres, kemudian yang
lain-lain juga kita cek semua. Rencananya Senin (23/1) sore nanti saya
ke Jakarta ketemu Ibu Menteri LHK," kata Kepala Balai BKSDA Jawa Barat
Sustyo Iriyono.
Menurut dia, sebelumnya BBKSDA Jawa Barat telah menerjunkan tim
untuk memeriksa kondisi kesehatan seluruh satwa yang menjadi koleksi
Kebun Binatang Bandung terkait adanya laporan kondisi beruang madu yang
diduga kelaparan.
Ia menuturkan persoalan tentang tata kelola lembaga konservasi
seperti Kebun Binatang harus terus dievaluasi guna mencegah terjadinya
insiden di Kebun Binatang Surabaya.
"Jadi harapan saya, kalaupun kualitas kebun binatang tidak seperti
luar negeri minimal mendekati yang layak lah. Sehingga saya tidak ingin
Kebun Binatang Bandung menjadi Kebun Binatang Surabaya jilid dua, semua
juga prihatin," kata dia.
Sementara itu, Sekjen Perhimpunan Kebun Binatang Seluruh Indonesia
(PKBSI) Tony Sumampau menambahkan kondisi Kardit, yakni Beruang Madu di
Kebun Binatang Bandung yang diberitakan oleh media massa luar negeri,
dalam kondisi sehat.
Toni menuturkan Beruang Madu tersebut memang sempat mengidap
penyakit cacingan saat diperiksa pasca-kematian Gajah Yani pada Mei 2016
namun setelah mendapat perawatan, Kardit dinyatakan sembuh tiga bulan
kemudian.
"Semenjak Agustus 2016 itu boleh dikatakan sudah bersih dari penyakit parasit," ujar Tony.
Walaupun kondisinya sudah dinyatakan sembuh, kata dia, bobot Kardit
masih terlihat kurus jika dibandingkan dengan 10 ekor koleksi beruang
madu milik Kebun Binatang Bandung.
"Berat badan tak bisa menjadi acuan hewan itu sakit. Untuk melihat
sehat satwa atau tidak, bukan melihat dari bobot tubuh. Apalagi dia
sudah cukup tua," kata dia.
Lebih lanjut ia mengatakan perilaku Kardit yang memakan kotorannya
sendiri, menurut Tony, merupakan hal yang wajar untuk seekor satwa liar.
"Untuk beberapa spesies, jangan bilang beruang, wajar, ada yang
bersifat demikian, karena dari kotoran itu masih ada manfaatnya. Ibu
atau induk selalu makan kotoran anaknya, untuk satwa liar wajar," kata
dia.
Berita Terkait
Standar baku belum ada, Peternak madu sulit ekspor madu
Minggu, 24 Maret 2024 0:13 Wib
Menuai manisnya madu kelulut di jantung Borneo
Senin, 29 Januari 2024 11:51 Wib
Terdampak hujan, harga madu hutan naik
Minggu, 28 Januari 2024 11:31 Wib
Beruang madu rusak perkebunan tebu di Marambuang Agam
Jumat, 22 Desember 2023 17:11 Wib
Ternyata madu jadi penolong saat anak telan benda asing
Kamis, 9 November 2023 16:57 Wib
Madu hutan bermanfaat untuk kesehatan di tengah cuaca panas
Kamis, 5 Oktober 2023 11:21 Wib
Bayi beruang jalani perawatan di klinik
Kamis, 27 Juli 2023 9:29 Wib
BKSDA turunkan tim guna tangkap beruang di Tanjabbar
Kamis, 4 Mei 2023 12:17 Wib