Tradisi warga Tionghoa bersihkan tempat ibadah

id vihara, vihara budha

Tradisi warga Tionghoa bersihkan tempat ibadah

Tradisi bersihkan Vihara. (Antarasumsel.com/Feny/17)

Palembang (Antarasumsel.com) - Tradisi warga Tionghoa berkumpul dan bersama membersihkan tempat ibadah serta Pratima Budha yang telah berlangsung sejak puluhan tahun silam, kata Wakil Ketua Majelis Budayana Sumatera Selatan, Sukanto Muliawan.

Tradisi tersebut dilakukan setiap menyambut perayaan Imlek di Wihara Dharmakirti, dimana puluhan muda-mudi kaum vegetarian Tionghoa bersama membersihkan tempat ibadah dan Pratima Budha, kata Sukanto di Palembang, Senin.

Ia menjelaskan, tradisi ini diyakini masyarakat Tionghoa membawa keberkahan dalam setiap menyambut tahun baru Imlek dan dapat membersihkan hati serta membawa suasana baru dan kedamaian bagi semua umat.

Dengan secara sukarela puluhan muda-mudi etnis Tionghoa bersama membersihkan Vihara dan Pratima atau patung Budha di kawasan Dwikora Palembang.

Menurut dia, tidak sembarangan membersihkan, tradisi turun temurun yang telah berlangsung sejak puluhan tahun silam ini memiliki persyaratan khusus, dimana para sukarelawannya adalah seorang vegetarian.

Biasanya, kata dia, hal ini dilakukan satu minggu sebelum perayaan Imlek, semua peralatannya harus baru mulai dari kain lap pembersih, kemoceng dan sapu hanya digunakan sekali pakai saja.

Selain diyakini masyarakat Tionghoa akan membawa suasana baru, pembersihan ini pula menjadi suatu berkah, karena dilakukan oleh para vegetarian yang menurut ajaran Budha termasuk kelompok orang suci, katanya.

Makna tahun baru Imlek sendiri bagi masyarakat Tionghoa merupakan suatu intropeksi diri atas apa yang telah dilakukan sebelumnya agar di tahun baru nanti dapat menjadi lebih baik, dengan melakukan beragam ritual ditujukan kepada para leluhur sebagai rasa syukur dan hormat mereka, kata Rafael Ivinolius, salah satu warga Tionghoa menambahkan.