Puluhan pelajar di Baturaja terjaring razia petugas

id razia, razia petugas

Puluhan pelajar di Baturaja terjaring razia petugas

Puluhan pelajar di Baturaja terjaring razia petugas karena kedapatan bolos sekolah (Foto: antarasumsel.com/Edo Purmana)

Baturaja (Antarasumsel.com) - Sebanyak 44 orang pelajar SMP dan SMA di Baturaja, ibukota Kabupaten Ogan Komering Ulu Sumatera Selatan terjaring razia petugas, karena kedapatan bolos sekolah.

Pengamanan para pelajar tersebut dilakukan Jajaran Polres Ogan Komering Ulu (OKU) bekerja sama dengan Satpol PP setempat dalam razia di sejumlah tempat rental playstation (PS), serta warung internet sering dijadikan tempat nongkrong para pelajar di daerah itu, kata Kapolres AKBP Leo Andi Gunawan di Baturaja, Selasa.

Dikemukakan Kapolres, kegiatan razia rutin itu dilakukan guna mencegah agar tidak ada aksi tawuran di Baturaja yang beberapa pekan terakhir sering terjadi.

"Para pelajar yang terjaring razia petugas itu kita amankan saat sedang asyik main game online di warnet dan rental PS ketika jam belajar. Para pelajar ini terlihat panik saat akan diamankan," kata Kapolres.

Sementara, begitu mengetahui ada razia, aksi kucing-kucingan antara petugas dan pelajar yang mencoba kabur terjadi, bahkan ada mencoba mengelabui dengan masuk ke dalam toilet warnet serta membuka baju seragamnya.

"Beruntung berkat kesigapan para petugas, para pelajar ini diamankan. Ini razia penertiban sebagai bentuk cipta kondusif dan sebanyak 44 pelajar kita amankan," tegasnya.

Selain merazia warnet dan rumah Game Playstation, petugas juga menyisir tempat-tempat nongkrong para pelajar seperti lapangan Korpri dan Jembatan Ogan 4, petugas mengamankan seorang pelajar berinisiaal MN (17) yang kedapatan membawa senjata tajam jenis badik.

"Kita lihat pelajar ini gelagatnya mencurigakan dan setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata di bawah jok motornya ditemukan sebilah senjata tajam," ungkapnya.

Ia menambahkan, para pelajar yang terjaring razia ini diamankan di Mapolres OKU untuk didata dan diberi pembinaan, setelah itu akan dipanggil orang tuanya.

Sementara pantauan di lapangan, para pelajar yang terjaring razia ini berkilah, terpaksa bolos sekolah lantaran telat datang.

"Tadi perginya telat pak, jadi tidak bisa lagi masuk. Mau pulang takut kena marah orang tua karena tidak sekolah," kata salah seorang pelajar seraya meminta agar dirinya dilepaskan dan berjanji tidak akan bolos lagi.