Palembang (Antarasumsel.com) - Warung terapung yang berada di bantaran Sungai Musi Benteng Kuto Besok (BKB) Kota Palembang menjadi salah satu destinasi favorit bagi para pengunjung karena suasana yang berbeda dan unik.
Salah satu pengunjung warung terapung Chairiel Farado (21) di Palembang, Jumat mengatakan, warung terapung bukanlah warung biasa, tapi memiliki nilai wisata di dalamnya yang cukup menarik dan mengasyikan.
"Suasananya berbeda, sensasi goyang diperahu sangat terasa, apa lagi jika ada ombak yang besar," katanya.
Ia mengatakan, warung terapung yang terbuat dari kapal motor kayu itu juga menjual berbagai macam makanan khas Palembang, seperti pempek, otak-otak, model dan tekwan.
Sementara itu, Rina Rasuani yang juga merupakan pengunjung di kawasan yang berada seputaran Jembatan Ampera itu mengatakan, keberadaan warung terapung menambah keindahan pinggiran Sungai Musi.
"Disamping harganya yang terjangkau, tempatnya yang unik sangat cocok untuk bersantai bersama keluarga," kata Rina.
Hal senada juga diungkapkan Pebri Yanti, warung terapung bisa menjadi tempat melepas lelah setelah sibuk kerja sembari menikmati makanan khas Kota Palembang.
"Harusnya warung terapung ini lebih diberdayakan oleh pemerintah, supaya bisa membuka lowongan kerja yang menjanjikan bagi para pedagang, karena peminat warung terapung ini sangat banyak," katanya.
Berita Terkait
Makanan Indonesia hadir di festival jajanan di Melbourne
Rabu, 20 Maret 2024 13:53 Wib
Bandara Atung Bungsu Pagar Alam kembali beroperasi, Susi Air terbangi dari Palembang dan Bengkulu
Senin, 18 Maret 2024 23:00 Wib
Pemkab OKU Selatan hadirkan plaza kuliner di Danau Ranau
Senin, 18 Maret 2024 18:14 Wib
Sandi Uno kunjungi Jambi dan siapkan tiga agenda wisata, termasuk Arakan Sahur
Senin, 18 Maret 2024 4:00 Wib
Festival Bedug, potensi kearifan lokal dan tradisi
Sabtu, 16 Maret 2024 11:50 Wib
Penerbangan internasional SMB II Palembang tunggu restu regulasi empat kementerian
Jumat, 15 Maret 2024 21:40 Wib
Pemkot Pagaralam tingkatkan sektor pariwisata melalui UKM
Kamis, 14 Maret 2024 12:02 Wib
"Two in One" pariwisata sekaligus lindungi ekologi
Kamis, 14 Maret 2024 8:30 Wib