WCC Palembang cegah kasus perdagangan perempuan

id wcc, perempuan, perdagangan orang

WCC Palembang cegah kasus perdagangan perempuan

Ketua WCC Palem,bang Yeni Roslaini Izzi (Foto Antarasumsel.com/14/Yudi Abdullah)

Palembang (Antarasumsel.com) - Pusat pembelaan hak-hak perempuan Women's Crisis Centre (WCC) Palembang berupaya melakukan berbagai tindakan yang dapat mencegah terjadinya kasus perdagangan anak dan perempuan yang disinyalir masih sering terjadi di daerah ini.

Salah satu upaya yang dilakukan untuk melakukan pencegahan "trafficking", yakni menggandeng unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polda Sumatera Selatan dan mengedukasi masyarakat agar tidak menjadi korban perdagangan anak dan perempuan, kata Ketua WCC Palembang Yeni Roslaini Izi di Palembang, Selasa.

Menurut dia, secara umum kasus perdagangan anak dan perempuan di Kota Palembang dan sejumlah kabupaten/kota Sumsel lainnya tergolong rendah.

Berdasarkan data dalam beberapa tahun terakhir, kasus perdagangan anak dan perempuan tidak lebih dari lima kasus yang terungkap.

Meskipun tergolong rendah, upaya pencegahan kasus "trafficking" di provinsi yang memiliki 17 kabupaten dan kota ini akan terus digalakkan dengan menggandeng aparat kepolisian dan sejumlah pihak yang peduli dengan anak-anak dan kaum perempuan.

Guna mencegah muncul dan berkembangnya kasus tersebut, pada tahun ini pihaknya berupaya meningkatkan kegiatan sosialisasi kepada masyarakat dengan mengunjungi kawasan permukiman penduduk, sekolah, dan sejumlah tempat yang biasa menjadi pusat kegiatan kaum perempuan atau ibu-ibu rumah tangga lainnya.

Selain itu, pihaknya juga berupaya melakukan pendampingan kepada korban "trafficking" untuk membawa kasus yang menimpanya diusut tuntas secara hukum.

Kasus yang pernah ditangani seperti praktik perdagangan sejumlah anak perempuan berusia di bawah 17 tahun dipekerjakan sebagai pemandu karaoke sekaligus pekerja seks komersial di sejumlah tempat hiburan malam Palembang.

Kasus tersebut, kata Yeni, bisa diproses unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polda Sumatera Selatan secara tuntas, sedangkan korbannya dilakukan pemulihan trauma oleh aktivis WCC dengan memberikan bimbingan psikologis dan difasilitasi kembali ke rumah mereka masing-masing.