Penjualan peyek sisik ikan gabus masih terbatas

id peyek, sisik ikan gabus, pedagang ikan, ukm, Eliza Hayana, bazar, lebaran

Penjualan peyek sisik ikan gabus masih terbatas

Eliza hayana(jilbab hitam )pengusaha kripik sisik ikan gabus. (Antarasumsel.com/Susi/16)

Palembang (Antarasumsel.com) - Penjualan makanan khas peyek sisik ikan gabus hingga saat ini masih terbatas di Kota Palembang, karena itu ke depannya diharapkan bisa lebih luas lagi.

"Sekarang ini, untuk penjualannya masih terbatas di sekitar Kota Palembang saja, karena usahanya memang masih kecil-kecilan," kata pelaku usaha, Eliza Hayana di Palembang, Jumat.

Menurut dia, peyek sisik ikan gabus itu dititipkan di rumah makan dan kantin-kantin kampus perguruan tinggi di Kota Palembang.

Selain itu, di jual pada saat dilaksanakan bazar dan lebaran serta menerima pesanan bagi mereka yang mau memesan, katanya.

Ia mengatakan, untuk sisik ikan gabus itu diperolehnya dari pedagang ikan di pasar-pasar tradisional. Jadi, sebenarnya sisik ikan gabus ini merupakan limbah yang dibuat makanan ringan, ujarnya.

"Kita mendapatkan sisik ikan gabus itu dari kulit ikan, jadi sisiknya kita buat peyek, sedangkan kulitnya kita buat kripik ikan," tuturnya.

Ia menyatakan, kalau untuk membersihkan kulit dan sisik ikan itu pihaknya mengajak orang, karena sulit membersihkannya.

Untuk peyek sisik ikan gabus itu sebungkus atau satu ons dijual Rp10 ribu, begitu juga dengan kripik kulit ikan gabus dijual Rp10 ribu.

Ia berharap, di Kota Palembang banyak diselenggarakan kegiatan seperti SEA Games dan akan ada lagi Asian Games tahun 2018, karena banyak yang terjual lantaran makanan ringan itu memang enak untuk disantap.