PTBA raih fasilitas pendanaan Rp2,5 triliun dari BRI

id ptba, dapat pendanaan bri

PTBA raih fasilitas pendanaan Rp2,5 triliun dari BRI

Direktur Keuangan PTBA Ahmad Sudarto (Foto Antarasumsel.com/13/Feny Selly/Parni)

Jakarta (Antarasumsel.com) - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) meraih fasilitas pendanaan sebesar Rp2,5 triliun dari Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) dalam rangka pembangunan dan pengembangan proyek.

"Diharapkan sinergi antar BUMN ini dapat meningkatkan kinerja kedua perseroan ke depannya," ujar Direktur Keuangan PTBA Achmad Sudarto dalam sambutan penandatanganan perjanjian kerja sama fasilitas pendanaan di Jakarta, Kamis.

Ia mengemukakan pendanaan itu terdiri dari fasilitas penangguhan jaminan impor dalam hal "letter of credit" dan surat kredit berdokumen dalam negeri sebesar Rp300 miliar.

Kemudian, fasilitas kredit modal kerja "uncommited" sebesar 100 juta dolar AS, fasilitas bank garansi (stand by letter of credit) sebesar Rp500 miliar, dan fasilitas "foreign exchange line" senilai 35 juta dolar AS.

Sebelumnya, pada akhir November 2016 lalu, PTBA juga menandatangani fasilitas pendanaan sebesar Rp4,3 triliun dengan Bank Mandiri sehingga secara keseluruhan, saat ini perseroan sudah memiliki fasilitas pendanaan sebesar Rp6,8 triliun.

"Dengan bertambahnya fasilitas pendanaan ini membuat semakin terciptanya kepastian realisasi kegiatan operasional, proyek-proyek pengembangan dan pertumbuhan perseroan," kata Achmad Sudarto.

Sementara itu, Direktur Kelembagaan Bank BRI Kuswiyoto mengatakan bahwa kerja sama ini merupakan bentuk nyata dari implementasi sinergi BUMN untuk mendukung program pemerintah dalam penyediaan energi.

"Pembiayaan ini merupakan komitmen dari Bank BRI untuk mendukung pertumbuhan industri strategis di Indonesia, seperti sektor pertambangan dan energi untuk memenuhi kebutuhan energi nasional yang diharapkan mampu mendorong pertumbuhan perekonomian," katanya.

Sampai dengan akhir September 2016, lanjut dia, BRI menyalurkan kredit ke sektor pertambangan mencapai Rp6,5 triliun. Secara keseluruhan, per akhir September 2016 perseroan telah menyalurkan kredit sebesar Rp603,4 triliun, tumbuh sebesar 16,3 persen dari periode sama pada tahun lalu dengan NPL sebesar 2,22 persen.