Ahli waris minta bantuan perbaikan Kampung Kapitan

id kapitan, pariwisata, objek wisata sejarah, wisata, kampung kapitan

Ahli waris minta bantuan perbaikan Kampung Kapitan

Ilustrasi - Jembatan Ampera yang berdiri kokoh di atas Sungai Musi Palembang. (Foto Antarasumsel.com/Yudi Abdullah)

...Bangunan rumah di Kampung Kapitan yang menjadi bukti sejarah pernah tinggal di kawasan 7 Ulu Palembang perwira etnis Tiongkok, Kerajaan Dinasti Ming bernama Tjoa sekarang ini sebagian besar mulai rusak...
Palembang (ANTARA Sumsel) - Ahli waris pemilik rumah yang dijadikan objek wisata sejarah Kampung Kapitan di kawasan 7 Ulu Palembang, Sumatera Selatan meminta bantuan pemerintah daerah dan pusat untuk melakukan perbaikan bangunan yang mulai banyak rusak.

"Bangunan rumah di Kampung Kapitan yang menjadi bukti sejarah pernah tinggal di kawasan 7 Ulu Palembang perwira etnis Tiongkok, Kerajaan Dinasti Ming bernama Tjoa sekarang ini sebagian besar mulai rusak akibat dimakan usia, jika kondisi ini tidak segera diperbaiki lambat laun akan roboh semuanya," kata Mulyadi salah seorang ahli waris keturunan dari Kapitan Tjoa di Palembang, Rabu.

Dia menjelaskan, bangunan rumah yang cukup besar dan terbuat dari kayu yang lokasinya di daerah aliran Sungai Musi tidak jauh dari Jembatan Ampera itu, perlu dilakukan perbaikan berat agar bisa tetap dipertahankan keberadaannya dan menarik dikunjungi wisatawan nusantara dan mancanegara.

"Sekarang ini beberapa bagian bangunan rumah mulai mengalami kerusakan cukup parah bahkan ada yang telah hancur terutama bangunan kedua dari tiga bangunan inti. Kerusakan tersebut diakibatkan ahli waris yang ada sekarang ini tidak mampu melakukan perbaikan karena membuthkan dana yang besar," ujarnya.

Menurut dia, dua bangunan yang masih tersisa sekarang ini salah satunya juga mulai mengalami kerusakan yang cukup parah dan perlu diselamatkan agar tidak roboh menyusul bangunan sebelumnya.

Untuk menyelamatkan bangunan bersejarah tersebut agar tetap lestari dan dapat menjadi objek wisata andalan Kota Palembang dan sebagai tempat pembelajaran sejarah bagi generasi muda, diharapkan pemerintah membantu melakukan renovasi dan mendukung dana perawatan rumah Kapitan Tjoa.

Kampung Kapitan yang telah melegenda dan dikenal luas oleh masyarakat di dalam dan luar negeri itu, merupakan kawasan perkampungan di pinggir Sungai Musi dengan luas sekitar 20 hektare persegi.

Kapitan Tjoa diperdaya oleh Belanda dalam mengatur kawasan tersebut setelah runtuhnya Kerajaan Sriwijaya pada masa itu.

Kapitan Tjoa tinggal di rumah yang kental dengan gaya arsitektur Tiongkok, dipadukan dengan adat istiadat Palembang yakni rumah limas, berdiri megah di pinggir Sungai Musi kawasan 7 Ulu Palembang tidak jauh dari samping Jembatan Ampera.

Bangunan rumah bersejarah itu, awalnya terdiri atas tiga bangunan yang tergolong unik yakni bangunan utama merupakan rumah tinggal Kapitan Tjoa yang menghadap persis ke Sungai Musi.

Beberapa peninggalan isi dalam ruangan rumah bersejarah itu seperti beberapa meja dan altar yang digunakan untuk beribadah serta beberapa foto Kapitan Tjoa dari keturunan ke-10 yang bisa dilihat oleh para pengunjung yang berwisata ke Kampung Kapitan iitu, ujar dia pula.

Sementara Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Selatan Irene Camelyn menambahkan objek wisata di Kota Palembang dan beberapa daerah lainya secara bertahap akan terus dilakukan pembenahan sehingga dapat menambha daya tarik wisatawan berkunjung ke daerah ini yang akan menjadi tuan rumah Asian Games 2018.

Provinsi berpenduduk sekitar 8,6 juta jiwa itu memiliki aneka ragam objek wisata, mulai dari wisata budaya, sejarah, hingga wisata alam.

"Saat berlangsungnya pesta olahraga negara-negara kawasan Asia itu, akan banyak datang atlet dan tamu undangan ke daerah ini yang kemungkinan besar akan mengunjungi berbagai objek wisata, menghadapi kondisi itu perlu dilakukan persiapan dan pembenahan terutama pada objek wisata yang selama ini diminati wisatawan" ujarnya.