Palembang (Antarasumsel.com) - Sejumlah lapak pakaian bekas di Blok A atau tidak jauh dari Pasar 16 Ilir, Palembang, mulai ditempati para pedagang yang biasa berdagang di taman bawah Jembatan Ampera, Jumat.
Lokasi baru ini mulai dipenuhi pedagang sementara sebaliknya di lokasi lama di bawah Jembatan Ampera terlihat lengang dan tidak ada aktifitas berjualan pakaian bekas.
Dedek (36) salah seorang pedagang pakaian bekas mengatakan sangat bersyukur dapat menempati Blok A ini, karena dirinya tidak lagi "kucing-kucingan" dengan petugas Sat Pol PP.
"Kami sangat berterima kasih karena sudah bisa berjualan dengan tenang," kata dia.
Ia berharap, lokasi baru ini menjadi sentra perdagangan pakaian bekas dan supaya pedagang lainnya menuruti aturan dari pemerintah kota.
"Jangan sampai nanti ada tempat lain lagi, karena itu akan berpengaruh bagi pendapatan pedagang di Blok A," kata dia.
Arifin, pedagang pakaian bekas lainnya, mengatakan keputusan pemerintah menyediakan lokasi khusus bagi pedagang pakaian bekas ini patut diapresasi.
"Selama ini kami selalu kucing-kucingan dengan petugas. Kadang sudah datang dari pagi tapi belum bisa berjualan karena ada petugas Sat Pol PP, nanti berjualannya setelah mereka pergi sekitar pukul 14.00 WIB. Tapi ada kalanya mereka berjaga sepanjang hari, sehingga tidak ada pemasukan untuk keluarga," kata Arifin.
Sebelumnya, Wakil Wali Kota Palembang Fitrianti Agustinda saat mendatangi lokasi perdagangan pakain bekas di bawah Jembatan Ampera menginstruksikan pedagang untuk dapat menempati lapak di belakang Pasar 16 Ilir.
Intruksi ini terkait dengan surat yang dikeluarkan Wali Kota Palembang untuk memanfaatkan lahan kosong di belakang ruko Blok A Pasar 16 Ilir Palembang.
Lapak pakaian bekas pasar 16 mulai ditempati
Suasana pasar pakaian bekas atau biasa disebut BJ (Burukan Jambi) di bawah jembatan Ampera . (Foto Antarasumsel.com/Feny Selly)
