BI ajak pengusaha Sumsel garap pertanian bawang merah

id Bank Indonesia, pengusaha, bawang merah

BI ajak pengusaha Sumsel garap pertanian bawang merah

Bawang Merah (Foto Antarasumsel.com/Nila Fu'adi)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Bank Indonesia mengajak pengusaha di Sumatera Selatan untuk menggarap bisnis pertanian bawang merah agar daerah ini mandiri komoditas itu sehingga tidak tergantung dengan pasokan dari luar provinsi.

Kepala Bank Indonesia Kantor Perwakilan Wilayah VII Sumatera Selatan Hamid Ponco Wibowo di Palembang, Jumat, mengatakan sepanjang tahun ini bawang merah selalu menjadi penyumbang inflasi di Sumatera Selatan karena komoditas ini harus didatangkan dari Jawa.

Jika saja banyak petani bawang di Sumsel maka setidaknya saat pasokan berkurang atau terputus seperti yang terjadi saat ini akibat cuaca dapat diatasi oleh pasokan dari daerah sendiri.

Para pengusaha sebenarnya tidak perlu khawatir mengenai tingkat keberhasilannya karena sejatinya lahan di Sumsel ini sangat cocok ditanami bawang.

BI sudah membuktikannya dengan membuat kluster bawang merah di Kabupaten Banyuasin.

"Pilot project di Banyuasin ini berhasil. Meski program sebatas pengembangan bukan untuk kapasitas produksi tapi sudah diketahui bahwa bibit yang ditanam dapat tumbuh dengan subur," kata dia.

Ia mengatakan para pengusaha dapat mengamati langsung dengan mendatangi kluster tersebut untuk mempelajari jika berminat merambha bisnis ini.

"Sumsel sejak lama bertumpu pada perkebunan karet dan sawit, tidak ada salahnya jika pertanian bawang ini mulai dikembangkan," kata dia.

Sejauh ini Sumsel mendapat suplai bawang merah dari Brebes, Jawa Tengah.

Namun akibat cuaca buruk yang mengakibatkan gagal panen di daerah sentra bawang tersebut membuat Kota Palembang dan sekitarnya kekurangan pasokan. Akibatnya harga bawang merah di pasaran melonjak hingga menembus Rp60 ribu/kg dalam pekan ini.