Realisasi kredit UMKM Sumsel lampaui target nasional

id bank, umkm, perbankan

Realisasi kredit UMKM Sumsel lampaui target nasional

Pelaku UMKM menunjukkan salah satu produk sulaman angkinan khas Palembang pada gelaran Sumsel Expo di Pelataran Benteng Kuto Besak Palembang, Rabu (20/5). (ANTARA FOTO/ Feny Selly/15/Den)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Realisasi kredit perbankan ke sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengh (UMKM) di Sumatera Selatan telah tercapai pada 2016, setelah membukukan persentase 22,03 persen atau melampaui target nasional 20 persen pada 2018.

Deputi Direktur Bank Indonesia Kantor Perwakilan Wilayah VII Sumatera Selatan Hari Widodo di Palembang, Jumat, mengatakan dari capaian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa perbankan yang beroperasi di Sumsel menjadikan sektor UMKM sebagai tumpuan dalam menjalankan bisnisnya.

"Data terakhir menunjukkan hasil yang sangat positif bahwa dari total Rp102,7 triliun kredit yang disalurkan ke masyarakat, diketahui sebesar Rp22,62 triliun diserap sektor UMKM," kata Hari.

Menurutnya, kalangan perbankan di Sumsel tidak kekurangan akal ditengah pelemahan ekonomi dalam negeri.

Sumatera Selatan dikenal sebagai daerah yang bertumpu pada komoditas perkebunan karet, sawit, dan mineral batu bara justru mengalami hasil positif untuk penyerapan modal dari sektor UMKM.

"Artinya kalangan perbankan, dapat membidik sektor lain selain perkebunan karet sehingga sektor UMKM dapat tumbuh," kata dia.

Head of Region Bank Mandiri II Sumatera Bagian Selatan Toto Supriadi mengatakan penyaluran kredit Bank Mandiri pada tahun ini didominasi sektor UMKM dengan mencapai 60 persen dari total alokasi Rp4,5 triliun.

Sektor UMKM menjadi pijakan perusahaan dalam penyaluran dana pihak ketiga, karena tidak rentan oleh krisis sehingga dalam portopolio perusahaan menjadikan kredit komersial hanya sedikit jika dibandingkan untuk sektor UMKM.

Ia mengatakan, konsentrasi perusahaan pada sektor UMKM ini merupakan salah satu upaya untuk mendorong pertumbuhan sektor rill.

"Malah saya menilai, mengapa Indonesia masih bisa tahan dengan gejolak global karena masih ada sektor UMKM yang tumbuh, bahkan mampu menyumbang 16 persen dari ekspor nonmigas dan 60 persen PDB," kata dia.

Untuk itu, Mandiri gencar dalam penyaluran kredit mikro hingga menengah dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian.

Bidikan ditujukan ke pedagang kecil yang ada di pasar tradisional dengan pinjaman berkisar Rp20 juta.

Selain itu, juga dibidik pelaku sektor perdagangan umum seperti sembako dan bahan bangunan.

Upaya menjajal segmen ini, Bank Mandiri Sumatera Selatan memiliki program khusus untuk menghindarkan para pedagang pasar dari jasa ilegal `bank keliling` dengan menjemput uang tabungan nasabah di sejumlah pasar Kota Palembang.

"Mulanya agak sulit, tapi ketika dijelaskan bahwa petugas akan datang ke pasar mengambil langsung uang tabungan dalam satu pekan sebanyak satu kali, sejumlah pedagan mulai tertarik," kata dia.