Alat berat siaga antisipasi longsor lintas Riau-Sumbar

id alat berat, antisipasi bencana alam, longsor, ekskavator, buldoser

Alat berat siaga antisipasi longsor lintas Riau-Sumbar

Alat berat berupa ekskavator, buldoser. (ANTARAFoto/Yudi Abdullah)

Pekanbaru (Antarasumsel.com) - Alat berat disiagakan pada sejumlah titik di Rantau Berangin, Kampar yang merupakan penghubung Riau-Sumatera Barat untuk mengantisipasi longsor menyusul hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi di wilayah tersebut, Sabtu.

"Alat berat berupa ekskavator, buldoser dan dump truck dari instansi terkait sudah berada di sana. Begitu juga personel kami terus menggelar patroli di sejumlah titik rawan longsor," kata Kapolres Kampar AKBP Edy Sumardi, di Pekanbaru, Sabtu malam.

Dusun Rantau Berangin, Desa Merangin, Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar merupakan jalur utama yang menghubungkan Provinsi Riau dengan Sumatera Barat.

Lokasi tersebut dikenal rawan bencana longsor, mengingat kontur jalan berbatasan dengan tebing curam.

Menurut Edy, daerah rawan longsor yang harus diwaspadai di wilayah tersebut adalah Km 77 hingga Km 82. Saat ini, menurutnya lagi, sejumlah personel Polsek Bangkinang Barat telah berada di wilayah tersebut untuk memantau kondisi terakhir serta mengatur arus lalu lintas.

"Laporan terakhir kondisi di sana masih normal. Hujan juga sudah mulai reda, namun personel masih tetap bertugas untuk patroli dan pantauan," ujarnya.

Hujan dengan intesitas sedang hingga tinggi terjadi merata di Provinsi Riau pada Sabtu sore hingga malam. Kondisi tersebut berpotensi menimbulkan longsor terutama pada jalur lintas Riau-Sumbar.

Sebelumnya pada medio November 2016 silam, longsor sempat terjadi di wilayah saat ini sedang dipantau.

Saat itu longsor terjadi pada tiga titik dan sempat menyebabkan jalur tersebut putus selama beberapa jam.

Ketiga lokasi yang mengalami longsor tersebut adalah Km 77 Dusun Rantau Berangin, Desa Merangin, Kuok.

Material longsor berupa tanah bercampur batu serta kabel listrik PLN sempat menutupi badan jalan.

Selain Km 77, longsor juga terjadi di Km 80. Material longsor berupa bongkahan batu cadas menutupi sebagian badan jalan. Arus lalu lintas sedikit tersendat karena dilakukan dengan sistem buka tutup.

Sedangkan pada titik ketiga, Km 82, merupakan jalur yang paling parah terdampak longsor.