Sumsel butuh tambahan distributor Aayam potong

id ayam potong, distributor, praktik monopoli, pelaku usaha, kebutuhan di sumsel, Permana

Sumsel butuh tambahan distributor Aayam potong

Penjual tengah menguliti dagangan ayamnya di Pasar. (Foto Antarasumsel.com/13/Feny Selly/Aw)

Palembang (Antarasumsel.com) - Provinsi Sumatera Selatan membutuhkan tambahan distributor ayam potong, karena pelaku usaha di bidang ini hanya dilakoni segelintir orang sehingga rentan terjadi praktik monopoli.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumatera Selatan Permana di Palembang, Kamis, mengatakan, jika banyak pelaku usaha di bidang ini maka akan muncul persaingan sehingga pengusaha yang mampu menjual dengan harga rendah ke masyarakat akan memenangkannya.

"Sekarang ini masih sedikit yang masuk di bisnis ayam potong, sehingga tidak heran harga bisa tembus Rp25 ribu per ekor, bahkan sampai Rp30 ribu. Sebenarnya, solusinya tak lain harus tambah distributornya," kata Permana.

Tapi, ia melanjutkan, persoalan tidak sesederhana itu, karena lantaran model bisnis terbatas ini sudah berlangsung selama puluhan tahun membuat pemain awam terbilang enggan terjun.

Padahal, jika ditelisik, maka bisnis ayam potong ini terbilang sangat menjanjikan mengingat Palembang sudah tumbuh menjadi Kota Metropolitan dan pada 2018 akan menjadi tuan rumah Asian Games.

Seharusnya berkah ini tidak dinikmati segelintir orang," kata dia.

Terkait peran nyata pemerintah membuka peluang niaga di bisnis ayam potong ini, Permana mengatakan tidak bisa bersifat "keras" karena negara sudah berkomitmen akan menyerahkan semua urusan niaga ke mekanisme pasar.

"Sebenarnya yang paling efektif adalah asosiasi dari pengusaha itu sendiri," kata dia.

Ketua Asosiasi Masyarakat Perunggasan (AMP) Sumatera Selatan Ismaidi mengatakan bahwa harga ayam potong di pasaran tradisional saat ini berkisar Rp30.000/ekor lantaran panjangnya rantai distribusi.

Harga ayam di peternak sebenarnya hanya Rp17.000/ekor dengan berat 1,5 kg saat dibeli broker.

Kemudian broker memiliki tiga hingga empat kaki hingga ke lapak pedagang pasar.

"Biaya kemudian dipatok untuk ongkos transfortasi berkisar Rp5.000 per ekor, pemotongan, pencabutan bulu, pembersihan dan lainnya sehingga harga modal bersih pedagang lapak pasar menjadi Rp26.000 per ekor. Sehingga munculah harga di tingkat pedagang dikisaran Rp32.000/ekor," kata dia.

Berdasarkan data AMP Sumsel diketahui jumlah distributor ayam di Palembang dan sekitarnya tidak lebih dari delapan perusahaan, di antaranya terdiri atas empat industri besar yang mengolah produk hulu dan hilir sekaligus. Distributor ini memenuhi kebutuhan ayam potong sekitar 5 juta ekor per hari.