Sekolah seharian belum waktunya di daerah

id sekolah, Kepala Dinas Pendidikan, Widodo, dipakai pagi hingga petang, unsur seperti fasilitas, sarana-prasarana, akses

Sekolah seharian belum waktunya di daerah

Sejumlah siswa dan orang tua menanti giliran masuk kelas disekolah SD Palembang. (Foto Antarasumsel.com/Feny Selly/16/den)

Palembang (Antarasumsel.com) - Kepala Dinas Pendidikan Nasional Sumatera Selatan Widodo mengatakan, rencana penerapan sekolah sehari penuh belum waktunya di daerah pinggiran karena fasilitas pendukung belum siap.

Apalagi sekolah kadang-kadang dipakai pagi hingga petang, karena kurang lokal, kata Widodo di Palembang, Jumat.

Jadi bila sekolah sehari penuh diterapkan bisa mengganggu kelas yang tidak punya lokal serta siswa di pedesaan tidak bisa belajar secara maksimal.

Memang, lanjut dia, dengan adanya sekolah sehari penuh itu sehingga hari Sabtu diliburkan.

Sekolah sehari penuh belum seluruhnya dapat diterapkan terutama daerah pinggiran, karena fasilitas pendukung belum lengkap, terlebih lokasi sekolah dengan rumah siswa cukup jauh yang kebanyakan hanya bisa ditempuh berjalan kaki, kata dia.

Jadi bila diterapkan, akan membahayakan bagi keselamatan siswa itu sendiri, karena pulang ke rumah sudah malam hari, katanya.

Namun, lanjut dia, untuk sekolah di perkotaan sebagian kecil sudah siap diterapkan sekolah sehari penuh, sementara bagi sekolah yang kekurangan lokal belajar jelas belum bisa dilakukan.

Memang, kata dia, bagi sekolah di perkotaan yang sudah dilengkapi fasilitas pendukung seperti transportasi dan jaringan internet sudah tersedia, maka sekolah sehari penuh tidak menjadi kendala.

Namun demikian, kata Widodo, bagi sekolah di daerah pedesaan yang mampu mengikuti wacana Mendikbud tersebut tidak masalah, asalkan pihak sekolah tidak memaksakan diri.

Tentunya sekolah harus memenuhi unsur seperti fasilitas, sarana-prasarana, akses dan juga menyangkut keamanan siswa, tambah dia.