Polresta-Pemkot Palembang kerja sama antisipasi konfilik

id konflik, demo, bentrokan, sara, Polresta, Pemkot, pemuka agama, Kapolresta Palembang, Kombes Pol Tommy Aria Dwianto

Polresta-Pemkot Palembang kerja sama antisipasi konfilik

Warga (Foto:antarasumsel.com)

Palembang (Antarasumsel.com) - Kepolisian Resor Kota Palembang dan pemerintah kota setempat berkerja sama untuk mengantisipasi konflik berlatar sara di masyarakat.

Polresta Palembang bersama instansi terkait dan pemuka agama di Kota Palembang menggelar Apel Besar Kebersamaan dalam Kebhinekaan Cinta Damai Kota Palembang, Kamis.

Kapolresta Palembang Kombes Pol Tommy Aria Dwianto mengatakan walaupun sejauh ini Palembang aman namun potensi konflik tetap ada karena kota ini memiliki keanekaragaman suku bangsa, warga negara, asal keturunan, agama dan lainnya.

"Mengingat, Kota Palembang didominasi warga pribumi dan umat beragama Islam, sampai saat ini hubungan antarmereka tetap berjalan sangat baik. Akan tetapi, kami tetap mewaspadai terjadinya konflik yang berkaitan dengan isu-isu sara, " kata dia.

Ia mengatakan selain menyiagakan pasukan kepolisian juga menerjukan Babinkamtibmas untuk melakukan pendekatan terhadap masyarakat dengan cara memberikan penyuluhan terkait maraknya isu sara di luar wilayah Kota Palembang.

"Potensi sekecil apapun, harus segera diredam dengan cara melakukan pendekatan ke masyarakat," kata dia.  Antisipasi ini berkaca dari pengalaman yang terjadi di daerah lain.

Konflik isu sara muncul, sehingga merugikan banyak pihak. Selain terjadi kerusuhan, hal itu juga bisa menimbulkan korban.

"Semua tempat, semua lokasi, mau siang, mau malam, potensi konflik pasti ada dan dapat terjadi. Bukan hanya kepolisian yang bertanggungjawab antisipasi ini, peranan pemerintah dan masyarakat juga penting agar konflik tidak terjadi," kata dia.

Sementara itu, Wali Kota Palembang Harnojoyo mengatkan isu sara dapat memecah belah persatuan dan menimbulkan konflik sosial sehingga pihaknya menjalani kerja sama dengan Polresta Palembang untuk meningkatkan kesadaran dan peran masyarakat.

Hal ini penting untuk mendeteksi dini potensi konflik.

"Apalagi di era globalisasi saat ini, masyarakat satu dengan yang lainnya sangat mudah terhubung. Ada provokasi sedikit bisa menjurus pada isu sara," kata dia.