UNICEF pimpin rombongan antuan ke Mosul,Irak

id UNICEF, Dana Anak PBB, Kota Mosul di Irak, bantuan kemanusiaan, perang

UNICEF pimpin rombongan antuan ke Mosul,Irak

United Nations Children's Fund(UNICEF) (Antarasumsel.com/Grafis)

PBB, New York, (ANTARA) - Rombongan kemanusiaan banyak lembaga yang dipimpin oleh Dana Anak PBB (UNICEF) baru-baru ini untuk pertama kali memasuki Kota Mosul di Irak, kata UNICEF di dalam satu siaran pers yang dikeluarkan pada Selasa (15/11).

Rombongan tersebut juga diikuti oleh Program Pangan Dunia (WFP) dan Dana Penduduk PBB (UNFPA). "UNICEF telah memasuki Kota Mosul untuk pertama kali dalam waktu dua tahun," kata Asisten Wakil UNICEF di Irak Hamida Ramadhani di dalam satu siaran pers, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu pagi. "Tim kami bergerak cepat untuk memberi dukungan segera buat masyarakat yang terpengaruh oleh perang."
Rombongan 14-kendaraan termasuk delapan truk barang yang penuh bantuan, tiba di Permukiman Gogachly di Mosul Timur sekitar pukul 09.30 waktu setempat.

Semua truk itu dipenuhi pasokan darurat untuk 15.000 anak dan keluarga mereka seluruhnya berjumlah 30.000 orang selama satu bulan.

Pasokan itu meliputi 5.000 perangkat tablet penjernih air, biskuit berenergi tinggi, jerigen, ember, alat kesehatan seperti sabun, pasta gigi dan pasokan bayi, termasuk pempers.

Pembagian bantuan diselesaikan dalam waktu enam jam meskipun ada tembakan artileri dan ledakan, yang suaranya nyaris tak berhenti sepanjang hari.

Lebih dari 27.000 anak dan keluarga mereka, yang berjumlah 56.000 orang, telah kehilangan tempat tinggal setakat ini dari dalam dan sekitar Mosul sejak 17 Oktober. Sebanyak 1,5 juta orang masih terjebak di dalam kota tersebut, 600.000 di antara mereka adalah anak kecil.

UNICEF telah mengirim bantuan untuk lebih dari 30.000 anak di masyarakat yang dipulangkan termasuk di bagian timur Kota Mosul sejak 17 Oktober.

Pada 17 Oktober, Perdana Menteri Irak Haider Al-Abadi --yang juga adalah Panglima Tertinggi Pasukan Irak-- mengumumkan dimulainya serangan besar untuk merebut kembali Mosul, kota terbesar kedua di negeri itu, dalam upaya membebaskan kota di Irak Utara tersebut, kubu utama terakhir IS di Irak.

Sejauh ini, pasukan keamanan Irak telah mendekati pinggir timur Mosul, dan membuat kemajuan di jalur lain di sekitar kota itu, dalam persiapan bagi perang besar guna menyerbu kota tersebut dan mengusir petempur IS.

Mosul, sebanyak 400 kilometer di sebelah utara Ibu Kota Irak, Baghdad, telah dikuasai IS sejak Juni 2014, ketika pasukan Irak meninggalkan senjata mereka dan menyelamatkan diri, sehingga anggota IS menguasai banyak wilayah di Irak Utara dan Barat.