Baturaja (ANTARA Sumsel) - Petani Kabupaten Ogan Komering Ulu Raya mengeluhkan tidak bisa mendapat pupuk bersubsidi jenis NPK karena distributornya tidak berani menjual terkait rencana pergantian produsen dari PT Petro Kimia Gresik ke PT Pupuk Sriwijaya.
Padahal, saat ini petani sudah mulai memasuki masa tanam kembali, namun setelah sawah digarap dan hendak ditanam padi, mereka tidak ada pupuk yang menjadi kegiatan penting masa awal tanam, kata Mujiman, seorang petani padi di Baturaja, Rabu.
Seperti halnya dialami para petani di Desa Pahang Asri, Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, ada sekitar 10 ribu hektare lahan sawah padi siap tanam dari total 145 ribu hektare yang ada belum mendapatkan pupuk.
Petani cemas dan khawatir kalau mereka tidak bisa membeli pupuk bersubsidi jenis NPK. Bibit padi yang sudah siap tanam tidak bisa dipupuk dan terancam gagal tanam, kata Mujiman.
Menurut dia, selama ini para petani menggunakan pupuk NPK bersubsidi produksi PT Petro Kimia Gresik, namun pupuk tersebut tidak bisa lagi dibeli dengan alasan terjadi perubahan kebijakan.
"Kami tidak mau, karena masih tetap ingin menggunakan pupuk NPK dari PT Petro Kimia Gresik," katanya.
Petani sudah mencoba menggunakan pupuk dari PT Pusri, namun hasilnya saat panen perdana produksi turun drastis.
Sedangkan dari penggunaan pupuk PT Petro Kimia Gresik, dalam satu hektare lahan mereka bisa menghasilkan delapan ton gabah kering giling (gkg). Tapi ketika menggunakan pupuk NPK PT Pusri, cuma menghasilkan lima ton gkg.
"Pupuk dari PT Pusri kualitasnya juga bagus, namun untuk lahan sawah daerah kami lebih cocok pupuk dari PT Petro Kimia Gresik," katanya.
Ia bersama para petani lainnya berharap, pemerintah cepat kebijakan kembali seperti semula, mengingat sepekan lagi mereka sudah mulai tanam serentak.
Kondisi yang dicemaskan petani ditanggapi ketua Persatuan Penggilingan Padi (Perpadi) Sumsel, Faisal Habibur.
Faisal menyayangkan adanya kebijakan baru peralihan produsen pupuk NPK yang berakibat petani kini tidak bisa lagi gunakan pupuk NPK bersubsidi dari PT Petro Kimia Gresik.
Ia berharap, pemerintah peka terhadap keluhan petani, karena selama ini sudah merasa cocok dan menghasilkan padi dengan jumlah yang memadai.
Berita Terkait
BPDPKS latih ratusan petani sawit di Sumsel tingkatkan hasil panen
Rabu, 24 April 2024 22:26 Wib
Bulog serap 500 ton beras petani OKU Timur
Minggu, 7 April 2024 22:03 Wib
OKU Timur masuki periode panen raya, Bulog setempat siap serap
Kamis, 4 April 2024 22:31 Wib
Meteri Andi Amran pastikan tambahan pupuk sudah disetujui saat Raker dengan DPR
Rabu, 13 Maret 2024 15:07 Wib
Seorang petani di Alor terseret ait bah saat pulang dari sawah
Selasa, 12 Maret 2024 11:56 Wib
Tiga tersangka pembunuhan berencana di OKU terancam hukuman mati
Kamis, 7 Maret 2024 13:49 Wib
Polres OKU tetapkan tersangka kasus pembunuhan berencana di Desa Kedaton
Senin, 4 Maret 2024 17:26 Wib
Irigasi sawah PLTS CSR Bukit Asam di Muara Enim tingkatkan produktifitas petani
Sabtu, 2 Maret 2024 15:27 Wib