Kebutuhan pertalite meningkat nozzle di SPBU ditambah

id pertalite, pertamina, bahan bakar minyak, antrean tidak panjang

Kebutuhan pertalite meningkat nozzle di SPBU ditambah

Petugas SPBU mengisikan BBM Pertalite ke kendaraan roda dua . (Foto Antarasumsel.com/Nova Wahyudi/15/den)

Palembang (ANTARA Sumsel)- Kebutuhan bahan bakar minyak jenis pertalite di Sumatera bagian Selatan terus meningkat, karena itu nozzle dan dispenser di stasiun pengisian bahan bakar umum ditambah sehingga antrean tidak panjang.

General Manager PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region II, Herman M Zaini menyampaikan hal itu saat ditanya mengenai pemasaran pertalite di Palembang, Rabu.

Menurut dia, untuk mengantisipasi kebutuhan pertalite meningkat maka nozzle di SPBU ditambah sehingga dengan otomatis mengurangi nozzle-nozzle lainnya.

Hal itu dilakukan supaya antrean masyarakat tidak terlalu panjang di SPBU, katanya.

Ia mengatakan, kalau saat ini di Marketing Operation Region (MOR) II dari 440 SPBU yang ada hanya 20 SPBU saja tidak menyediakan premium lagi.

Jadi, hanya sekitar 3-4 persen saja dari jumlah SPBU yang ada di wilayah MOR II, ujarnya.

Ia menuturkan, secara total di Indonesia sudah hampir 50 persen premium beralih ke pertalite, pertamax dan pertamax turbo kalau di Jakarta.

Jadi, itu merupakan kesadaran masyarakat yang mampu tidak membeli BBM disubsidi dan masyarakat mulai mengerti bahwa kualitas BBM tidak disubsidi jauh lebih bagus.

"Saya pernah membuktikan dengan menggunakan pertamax turbo yang biasanya kalau saya isi dengan pertamax 92, mobil itu maksimum jarah tempuhnya 326 kilometer. Saya coba pakai pertamax turbo bisa 436 km, jadi hampir 110 km lebih walaupun harganya lebih tinggi, tetapi tarikannya lebih bagus," tuturnya.

Sama juga dengan pertalite, jadi sekarang konsumen bisa membedakan kalau pakai premium isinya tiga kali seminggu, bila menggunakan pertalite 2,5 kali, jadi secara harga totalnya sama, katanya.