Palembang (ANTARA Sumsel) - Aktivis lingkungan dari Perkumpulan Tanah Air Sumatera Selatan mengajak masyarakat provinsi setempat melindungi hutan, sehingga tidak terus mengalami kerusakan yang dapat menimbulkan berbagai bencana seperti terjadi akhir-akhir ini.
"Berdasarkan pengamatan di lapangan dan pendataan, hingga kini setiap tahunnya terdapat ribuan hektare hutan mengalami kerusakan, kondisi ini memerlukan perhatian bersama dan tindakan tegas dari aparat berwenang untuk melakukan pencegahan dan penertiban perusakan hutan dan lingkungan hidup secara umum," kata Ketua Bidang Kerja sama Organisasi Perkumpulan Tanah Air (Peta) Syarifudin Kobra, di Palembang, Rabu.
Dia menjelaskan, kerusakan hutan di wilayah provinsi yang memiliki kawasan hutan sekitar 3,5 juta hektare itu disebabkan beberapa faktor.
Kerusakan hutan ada yang diakibatkan faktor alam seperti kebakaran hutan dan lahan pada musim kemarau dan faktor ulah manusia seperti adanya kegiatan penebangan liar atau perambahan ilegal, katanya.
Menurut dia, untuk melindungi hutan dari kerusakan itu, selain menuntut pihak berwenang bersikap tegas, masyarakat harus meningkatkan kepedulian terhadap hutan dengan melakukan berbagai upaya pencegahan terjadinya kebakaran hutan dan lahan di sekitar tempat tinggal atau kawasan desa dan kecamatan.
Kemudian harus berani melarang orang-orang yang diketahui terlibat dalam kegiatan penebangan untuk hanya mengambil kayunya dan membiarkan hutan gundul begitu saja, serta perambahan hutan membabat hutan untuk diambil kayunya dan lahannya dijadikan perkebunan.
Jika masyarakat mengetahui di sekitar wilayahnya atau kawasan desanya terdapat praktik pengerusakan hutan tersebut diminta untuk bersama-sama melakukan tindakan penghentian praktik melanggar hukum itu, serta melaporkannya kepada aparat keamanan terdekat.
Partisipasi seluruh lapisan masyarakat dalam melindungi hutan sangat diperlukan karena tidak mungkin bisa dilakukan oleh aktivis lingkungan sendirian yang memiliki keterbatasan personel dan dana, katanya.
Untuk mencegah kerusakan hutan yang semakin parah, Peta bersama aktivis lingkungan lainnya akan terus melakukan aksi penyelamatan lingkungan dengan menggugah seluruh elemen masyarakat dan semua pihak untuk peduli terhadap hutan yang luasannya terus menyusut.
Selain itu juga berupaya mengajak seluruh lapisan masyarakat di provinsi yang memiliki 17 kabupaten dan kota itu melestarikan hutan dengan melakukan gerakan penghijauan (reboisasi) di kawasan hutan yang mengalami kerusakan, katanya.
Berita Terkait
Eks penyidik KPK: 15 tersangka jadi hari kelam pemberantasan korupsi
Sabtu, 16 Maret 2024 11:22 Wib
PA 98: Pencekalan videotron kampanye Anies Baswedan sebuah ironi demokrasi
Kamis, 18 Januari 2024 19:58 Wib
Presiden: Rizal Ramli aktivis yang kritis dan cinta bangsa
Rabu, 3 Januari 2024 15:04 Wib
Aktivis: Penahanan Firli Bahuri jadi kado Harkodia 2023
Rabu, 6 Desember 2023 12:18 Wib
Aktivis: Firli tak punya alasan mangkir dari pemeriksaan tersangka
Kamis, 30 November 2023 14:05 Wib
Aktivis lingkungan Greta Thunberg diinterupsi saat berbicara Palestina
Senin, 13 November 2023 14:47 Wib
Satgas Damai Cartenz tangkap tiga KNPB diduga bunuh aktivis perempuan
Senin, 9 Oktober 2023 11:03 Wib
Polisi amankan 12 aktivis Greenpeace demo di Bundaran HI
Jumat, 6 Oktober 2023 13:57 Wib