Geografis Indonesia lengkap di ASEAN

id Indonesia, kepulauan indonesia, letak geografis indonesia, Rektor Undiknas University, kawasan ASEAN

Geografis Indonesia lengkap di ASEAN

Sejumlah warga memegang bendera yang dibentangkan melingkari Pulau Mingas, Kab Talaud, Sulawesi Utara (FOTO ANTARA)

Denpasar (ANTARA Sumsel) - Rektor Undiknas University Prof. Ir. Gede Sri Darma, S.T., M.M., D.B.A., FPE menilai, Indonesia dari sisi luas geografis merupakan negara yang paling luas, lengkap dengan sumber daya alam melebihi negara di kawasan  ASEAN.

"Namun tahun lalu Bank Dunia merilis lima negara terkaya di ASEAN yakni Singapura menempati peringkat pertama,  menyusul Brunei Darussalam, Malaysia, Thailand, dan kemudian Indonesia menempati  peringkat ke-5," kata Rektor Prof Sri Darma di Denpasar, Senin.

Ia mengatakan, padahal Singapura pada  periode 1960-an merupakan negara kecil malang di sudut gelap Asia. Namun, lebih dari  lima dekade kemudian, Singapura membuka mata dunia, tidak lagi menjadi negara miskin.      
Bahkan, dalam satu dekade terakhir,  jumlah penduduk Singapura yang menjalankan bisnis  mereka sendiri meningkat dua kali  lipat. Singapura kini menjadi negara dengan jumlah  pengusaha terbesar kedua di dunia  setelah Amerika Serikat.

Negara tersebut telah berkembang  begitu cepat menjadi barometer negara-negara ASEAN untuk inovasi, teknologi, dan  kewirausahaan.

Demikian pula Malaysia adalah negara yang dulu belajar ke Indonesia, namun saat ini menjadi negara  yang lebih maju dibanding Indonesia. Ekonomi mereka terdongkrak oleh kualitas sumber  daya manusia yang mampu mengolah hasil alam seperti timah dan minyak bumi, serta  minyak kelapa sawit sebagai komoditas ekspor utama.

"Malaysia tahun 1970-an  berkomitmen kepada transformasi dari ekonomi yang bergantung pada pertambangan dan  pertanian ke ekonomi berbasis manufaktur. Mulai era 1990-an hingga saat ini,  pertumbuhan Malaysia bergantung pada ekspor bahan elektronik seperti chip komputer," ujar  Prof Sri Darma.

Diluar negara-negara tersebut, salah satu negara tetangga yang siap untuk menggeser posisi Indonesia sebagai juru kunci dalam  lima  negara terkaya di ASEAN adalah Vietnam yang sedang berbenah di berbagai lini.

Perekonomian Vietnam semakin membaik  dari tahun ke tahun. Pertumbuhan ekonomi Vietnam pada tahun 2015 mencapai 6,7 persen,  lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tahun lalu hanya mencapai kisaran  4,7 persen.

Pendorong utamanya adalah industri manufaktur, khususnya dalam bidang teknologi informasi. Vietnam menjadi salah satu motor pertumbuhan ekonomi dalam beberapa tahun terakhir, sejalan dengan ekspor produk smartphone dan teknologi yang diproduksi di sana.

Selain itu, sektor pertanian dan sektor pariwisata juga menjadi  pendorong pertumbuhan ekonomi mereka, ujar  Prof Sri Darma.

Jika diperhatikan dari umur kemerdekaan, Indonesia merdeka sejak 71 tahun, Singapura 51 tahun, Brunei  Darussalam 32 tahun dan  Malaysia 59 tahun. Mengacu dari perbandingan umur tersebut,  Indonesia seharusnya bisa lebih hebat dari negara-negara lainnya di ASEAN, bahkan dulu,  Indonesia pernah dijuluki sebagai "Macan Asia",  karena kekuatan militer, politik, hasil  pertanian, dan ketahanan ekonominya.

Namun saat ini, dunia internasional memberikan  julukan Indonesia sebagai "Macan Asia yang Tertidur".  Macan Asia ini perlu dibangunkan kembali Macan Asia ini butuh dibangkitkan oleh  semangat darah-darah muda.  
Macan Asia butuh diguncang kembali dengan hasrat  pemenang dan pantang menyerah,  Macan Asia ini perlu direkonstruksi kembali oleh  pemikiran-pemikiran kritis dan cerdas.

Macan Asia perlu disentuh kembali dengan  keberanian generasi muda untuk berbenah, membuka mata, mengibarkan  perjuangan, dan mewujudkan Indonesia menjadi salah satu kekuatan besar di Asia  bahkan di dunia, harap  Prof Sri Darma.