Hamilton harus hadiri konfrensi pers di Austin

id Formula 1, Hamilton, Lewis Hamilton, konferensi pers

Hamilton harus hadiri konfrensi pers di Austin

Pembalap Formula One dari tim Mercedes Lewis Hamilton (Reuters)

Austin (ANTARA Sumsel) - Juara Formula 1 tiga kali Lewis Hamilton diminta menghadiri konferensi pers resmi Grand Prix AS pada Kamis, dua pekan setelah pebalap Mercedes itu mengkritik format "membosankan" dan memicu perselisihan dengan media di Jepang.

Hamilton mendapat kecaman di Suzuka karena memainkan telepon genggamnya saat berlangsung konferensi pers utama di sana, menggunakan aplikasi Snapchat untuk mengambil gambar sesama pebalap dan secara umum terlihat tidak tertarik dengan kegiatan itu.

Ia kemudian meninggalkan pengarahan tim media setelah kualifikasi Sabtu, membuat dirinya dikritik karena "tidak menghormati" para pewarta dan mengatakan dirinya berada di sana "bukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan Anda."
Pebalap 31 tahun itu geram setelah para pewarta menggunakan media sosial untuk mengkritik sikapnya, dan ia memblok sejumlah pewarta Formula 1 asal Britania di Twitter.

Jadwal media yang dikeluarkan oleh Mercedes menjelang balapan di Circuit of the America mendaftarkan Lewis Hamilton pada konferensi pers Kamis, yang diorganisir oleh Federasi Otomotif Internasional (FIA).

Peraturan-peraturan olahraga Formula 1 menetapkan bahwa para pebalap harus menghadiri konferensi pers atau didenda jika mereka tidak menghadirinya.

Hamilton, yang memiliki jadwal acara sponsordi Austin pada Kamis malam, juga akan dapat dihubungi media penyiaran setelah latihan Jumat dan dijadwalkan untuk berbicara pada media cetak setelah kualifikasi Sabtu dan balapan Minggu.

Hamilton, yang memenangi gelar ketiganya di Austin pada tahun lalu, finis pada peringkat ketiga di Suzuka dan kini tertinggal 33 angka dari rekan setimnya Nico Rosberg di klasemen dengan empat balapan tersisa.

Secara matematis, meski Hamilton memenangi semua balapan tersisa, Rosberg masih mampu memenangi kejuaraan untuk pertama kalinya dengan finis di urutan kedua pada tiap-tiap balapan.