Pameran jati diri diharapkan tingkatkan kesadaran masyarakat

id pameran jati diri, sejarah seni rupa, museum seni rupa, memajukan museum

Pameran jati diri diharapkan tingkatkan kesadaran masyarakat

ilustrasi- Pengunjung mengamati salah satu koleksi kapal di Museum Bahari, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (18/3). (FOTO ANTARA)

Jakarta (ANTARA Sumsel) - Pameran Jati Diri: Periskop Sejarah Seni Rupa Indonesia yang digelar di Museum Seni Rupa dan Keramik Jakarta pada 12 Oktober 2016 hingga Januari 2017 diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat memajukan museum.

"Acara pertama ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mau membantu dan mencintai museum, jadi bisa ikut membantu dan pemerintah memfasilitasinya," ujar Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) DKI Jakarta Veronica Tan dalam pembukaan pameran tersebut, Rabu (12/10) malam.

Menurut dia, kesadaran masyarakat membuka peluang memajukan museum dengan waktu lebih cepat.

Selain perbaikan infrastuktur, tutur Veronica, hal penting untuk mengembangkan museum adalah sumber daya manusia yang mempunyai kapasitas dalam penataan dan mau terlibat dalam pemeliharaan.

"Sebenarnya museum sejarah bagus sekali, dalam posisi sebagai Ketua Dekranasda saya melihat sayang sekali aset besar tidak didukung masyarkat dan profesional akan sangat lambat jalannya," katanya.

Ia menilai destinasi sejarah ratusan tahun di Jakarta tidak kalah dibanding destinasi di luar negeri dan seniman Indonesia banyak yang luar biasa, tetapi perlu dikoordinasikan untuk ditampilkan kembali.

Untuk itu, diperlukan koordinasi dan sistem untuk membangkitkan kesadaran masyarakat Jakarta agar berkesinambungan.

"Di Jakarta bukan tidak ada pecinta dan profesional, hanya kurang ajakan dan imbauan saja," tutur dia.

Sementara itu, Museum Seni Rupa dan Keramik memiliki sekitar 500 karya seni rupa yang terdiri dari berbagai bahan dan teknik yang berbeda, seperti patung, totem kayu, grafis, sketsa dan batik lukis.

Di antara koleksi-koleksi itu, terdapat beberapa koleksi unggulan yang penting untuk sejarah seni rupa di Indonesia, antara lain lukisan yang berjudul "Pengantin Revolusi" karya Hendra Gunawan dan "Potret Diri" karya Affandi.