"HIPMI Diy Connection"jadi percontohan nasional

id hipmi, Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia, Hipmi Daerah Istimewa Yogyakarta, program konektifitas, perekonomian, pemeta

"HIPMI Diy Connection"jadi percontohan nasional

Hipmi (ANTARA FOTO)

Yogyakarta (ANTARA Sumsel) - Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia,  Bahlil Lahadalia mengatakan program "Hipmi DIY Connecting" yang digagas Hipmi Daerah Istimewa Yogyakarta dijadikan program percontohan nasional bagi pengurus Hipmi di daerah lain.

Kreatifitas Hipmi DIY yang menggagas program konektifitas antar anggota Hipmi itu bahkan bila perlu menjadi program konektifitas antar anggota Hipmi nasional, kata dia saat dihubungi dari Yogyakarta, Minggu.

Kreatifitas pengurus daerah dalam meningkatkan perekonomian sangat dibutuhkan untuk mendukung program sinergi Hipmi dan pemerintah.

Hipmi hadir ingin memberi kontribusi nyata bagi ekonomi Indonesia, jelasnya.

Sementara itu, Ketua Dewan Pembina Hipmi DIY Freeda Mustikasari menyambut baik dukungan BPP Hipmi terhadap program Hipmi DIY connecting yang akan dilaksanakan pada awal tahun 2017.

Apalagi, kata dia, program tersebut bisa menghasilkan perputaran uang hingga mencapai Rp500 miliar.

"Kami targetkan awal 2017 program Hipmi DIY connecting sudah berjalan sesuai perencanaan, dan dalam setahun bisa mencapai Rp500 miliar," ucapnya.

Ia mengatakan, tujuan program tersebut adalah mengarahkan setiap anggota Hipmi DIY agar terhubung satu sama lain didalam wadah Hipmi.

Selain itu, katanya, melalui Hipmi DIY connecting para anggotanya secara cepat bisa meningkatkan jumlah pengusaha muda baru, serta semakin berdaya guna bagi anggota lainnya.

Prosesnya, lanjut dia, pihaknya akan mendampingi pengurus Hipmi DIY dalam melakukan pendataan terhadap setiap anggota dan jenis usaha yang dijalankan.

Setelah itu, katanya lagi, pihaknya akan melakukan pemetaan dan klastering usaha untuk mempermudah penciptaan koneksi antar anggota, sehingga bisa menangkap peluang dari hilir ke hulu.

"Kami akan mendata setiap anggota dengan usaha masing-masing, lalu membentuk klastering sesuai dengan bidang usahanya kepada anggota Hipmi yang lain," katanya.

Untuk sementara hanya di tingkat DIY, tapi tidak menutup kemungkinan untuk Hipmi pusat juga. Sehingga bisa memajukan perekonomian anggotanya, yang implikasinya bisa menciptakan lapangan kerja signifikan.

Ia menambahkan, jika program tersebut tercipta secara ideal maka akan tercipta penerimaan sebesar Rp10 miliar per anggota Hipmi per tahun.

Dengan jumlah anggota hipmi sebanyak 50 orang maka penerimaan dari seluruh anggota hipmi dengan program hipmi diy connecting akan mencapai Rp500 miliar per tahun. Ini angka yang luar biasa untuk dikembangkan.