Pertamina pasrtikan stok BBM Boven Digoel aman

id pertamina, stok daerah, stok bbm, bbm, minyak, solar, peramax

Pertamina pasrtikan stok BBM Boven Digoel aman

Ilustrasi-Petugas SPBU mengisikan BBM ke mobil pribadi di SPBU Coco Kenten Palembang, Sumsel. (Foto Antarasumsel.com/Nova Wahyudi/15/den)

Jayapura (ANTARA Sumsel) - Manajemen Pertamina Marketing Operation region (MOR) VIII Maluku-Papua memastikan stok BBM di Kabupaten Boven Digoel, Provinsi Papua, dalam kondisi aman usai terjadinya bencana kebakaran pada salah satu APMS Keekonomian di daerah tersebut, pada Kamis (22/9) sore.

"Stok untuk Boven Digoel masih aman karena yang terbakar itu bukan untuk alokasi masyarakat," ujar Manager Ritel Pertamina MOR VIII Zibali Hisbu Masih, di Jayapura, Minggu.

Ia menjelaskan bahwa yang terbakar pada peristiwa tersebut adalah APMS keekonomian yang menggunakan harga nonsubsidi.

"Biasanya APMS Keekonomian itu untuk PLTD pemerintah. Masyarakat umum juga biasa beli untuk genset," kata dia.

Zibali pun menyebut bahwa di Kabupaten Boven Digoel terdapat empat APMS, tidak termasuk dengan APMS Keekonomian yang baru terkena bencana.

Namun ia memastikan Pertamina tengah berusaha mengkonfirmasi apakah jumlah BBM yang terbakar, betul seperti informasi yang beredar dalam berbagai pemberitaan.

Sebelumnya, Pangkalan Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi jenis premium dan solar, serta agen minyak tanah di Kabupaten Boven Digoel, Provinsi Papua, ludes terbakar pada Kamis (22/9) sore.

"Kerugian akibat kebakaran itu yakni solar 140 ton, besin 200 ton, minyak tanah lima ton, dua unit mobil tangki, satu unit mobil suzuki ST 130 Futura, dua unit sepeda motor, dua rumah tempat tinggal, dan barang lainnya," kata Kasat Reskrim Polres Boven Digoel Iptu M Ramli.

Ia menjelaskan bahwa kebakaran yang terjadi di Jalan Pelabuhan, Distrik Mandobo Boven Digoel itu bermula ketika sebuah mobil angkut dengan nomor polisi DS 7087 VB merek Suzuki masuk ke pangkalan BBM untuk membeli minyak tanah sebanyak 12 jerigen berukuran 35 liter dan premium 7 jerigen.

"Setelah pengisian BBM, pelapor berinisial RS dan dua orang saksi lainnya memasukan jerigen BBM ke dalam mobil. Saksi SB lalu masuk ke dalam mobil untuk menghidupkan mobil tapi tidak bisa hidup. Tiba - tiba saksi melihat api dari jerigen berisi BBM premium yang ada di dalam mobil sebelah kiri," katanya.

Saksi lalu bergerak cepat untuk mengeluarkan jerigen itu dari dalam mobil untuk dipadamkan apinya menggunakan alat pemadam ringan, namun upaya ini tidak berhasil dan api menjalar begitu cepat ke tempat penampungan BBM yang tidak jauh dari lokasi kejadian.

"Karena tak mampu memadamkan api, saksi dan pelapor menyelamatkan diri dari kobaran api. Penyebab kebakaran belum diketahui dan tidak ada korban jiwa dalam insiden ini namun kerugian materi sekitar Rp10 miliar," katanya.

Ia menambahkan bahwa langkah yang kini dilakukan kepolisian adalah memasang garis polisi dan mendatangkan ahli Puslabfor Polri Cabang Makassar untuk proses lebih lanjut.