Makassar (ANTARA Sumsel) - Kalangan atlet dan pengurus paralimpik Sulawesi Selatan meminta KONI Sulsel bersikap transparan terkait anggaran untuk menghadapi Pekan Pekan Paralympic Nasional (Peparnas) XV di Jawa Barat, Oktober 2016.
Ketua National Paralympic Committe (NPC) Sulsel, Muh Sonny Sandra di Makassar, Jumat mengatakan jika KONI Sulsel saat bicara jumlah anggaran selalu berubah-ubah nilanya dan itu semakin membingungkan pihaknya.
"Dulu kita dijanjikan mendapatkan Rp 1,5 miliar, lalu selanjutnya menjadi Rp 1,2 miliar. Dalam perkembangan kembali terjadi perubahan dan infonya Rp 1 miliar hingga terakhir hanya dikatakan Rp 500 juta," ucapnya.
Ia menjelaskan, nilai yang disebutkan itu meskipun jumlah atau nilai anggaran yang paling pertama yakni Rp1,5 miliar tentu masih jauh lebih kecil dibandingkan dengan anggaran yang KONI berikan menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) yang saat ini tengah berlangsung di Jawa Barat.
Bahkan yang paling memprihatikan yakni informasi yang sempat beredar dimana tim Peparnas Sulsel sempat berutang hingga Rp50 juta untuk memenuhi keperluan selama pemusatan latihan di Makassar.
"Anggaran atlet PON begitu besar disiapkan sementara kami tidak ada kejelasan. Ini merupakan bentuk diskriminasi terhadap para atlet paralimpik," ujarnya.
Kondisi ketiadaan anggaran itupun memaksa pihaknya memulangkan seluruh atlet yang akan berlaga di Pekan Paralympic Nasional (Peparnas) XV, di Jawa Barat, Oktober 2016 tanpa batas waktu karena ketiadaan anggaran.
Pihaknya baru akan memanggil seluruh atlet jika sudah ada atau telah dicairkan anggaran dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulsel..
Menurutdia, melihat kondisi yang dialami tim Sulsel maka tentu akan membuat peluang meraih prestasi di ajang olahraga paralimpik terbesar di Tanah Air itu dipastikan akan semakin sulit.
Hal itu semakin diperparah dengan waktu pelaksanaan yang sudah semakin dekat yakni Oktober 2016. Jika ini tidak bisa dicarikan solusi maka tentu akan menghambat peluang Sulsele berprestasi di Peparnas 2016.
Seharusnya, kata dia, seluruh atlet sudah lebih fokus lagi dalam pemusatan latihan. Apalagi atlet sejumlah daerah telah melakukan hal yang sama dan bahkan telah mempersiapkan diri sejak awal.
"Bagaimana kita memanggil mereka (atlet) jika anggaran tidak ada. Terus siapa yang akan membiayai konsumsi dan akomodasi selama mengelar TC di Makassar. Makanya kita memilih untuk memulangkan mereka sambil menuggu pencairan anggaran," katanya.
Berita Terkait
Kejati tahan mantan ketua KONI Sumsel kasus korupsi dana hibah
Selasa, 16 April 2024 18:59 Wib
Dispora Sumsel sebut pencairan dana hibah KONI sedang berproses
Kamis, 4 April 2024 0:05 Wib
Di PON, Sumut siap dulang emas dari cabang beladiri
Selasa, 19 Maret 2024 0:05 Wib
Tes kesehatan-fisik atlet PON Sumsel berikan informasi penting untuk tingkatkan performa
Sabtu, 2 Maret 2024 16:49 Wib
KONI Sumsel gelar workshop bagi pelatih cabor PON XXI/2024
Selasa, 27 Februari 2024 21:37 Wib
Tes kesehatan-fisik memetakan kebugaran atlet Sumsel jelang pelatda
Selasa, 27 Februari 2024 20:42 Wib
Kejari Karimun tetapkan dua tersangka korupsi dana hibah KONI
Jumat, 12 Januari 2024 16:28 Wib
Yulian Gunhar akan pimpin KONI Sumsel tanpa digaji
Kamis, 21 Desember 2023 23:09 Wib