Ekspor kopi instan lampung Agustus naik

id kopi, penghasil kopi, ekspor kopi, kopi lampung,

Ekspor kopi instan lampung Agustus naik

Kohapa,petani kopi Semendo, tengah memetik buah kopi semendo yang matang di area perkebunan kopi milik warga Semendo Darat Ulu Muara Enim,Sumatera Selatan. (Foto Antarasumsel.com/13/Feny Selly/Aw)

Bandarlampung (ANTARA Sumsel) - Realisasi ekspor produk industri kopi instan asal Provinsi Lampung, selama Agustus 2016 mencapai 76,41 ton senilai 691.690 dolar Amerika Serikat atau naik bila dibandingkan bulan sebelumnya.

"Jumlah itu naik cukup signifikan dibandingkan eskpor Juli yang hanya mencapai nilai 68.541 dolar Amerika Serikat, dengan volume 7,44 ton," kata Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Lampung Ferynia di Bandarlampung, Kamis.

Ia menyebutkan, ekspor kopi instan itu meningkat cukup tinggi mengingat berdasarkan data ekspor menunjukkan kontrak perjanjian antara pengekspor ke pembeli di luar negeri sebesar itu pada periode tersebut cukup besar.

Ekspor kopi instan asal Lampung itu, lanjutnya, masih terus berlangung mengingat daerah ini sebagai penghasil kopi robusta, dan juga produsen untuk kopi kemasan.

Ia menyebutkan, kendati tidak sebanyak ekspor biji kopi, namun beberapa negara merupakan negara tujuan, seperti Vietnam dan Singapura.

Menurut dia, beberapa negara lain seperti di Timur Tengah maupun Uni Eropa juga menjadi tujuan ekspor kopi instan asal Lampung.

Prospek ekspor kopi instan Lampung, menurut Ferynia, masih tetap cerah mengingat realisasi ekspor setiap bulan cukup baik. Selain itu, pihaknya juga terus mempromosi ke beberapa negara baik menggelar berbagai ajang pameran maupun melalui pamplet atau website.

Menurut dia, pangsa pasar kopi instan Lampung ke sejumlah negara masih terjaga hingga sekarang.

Ia mengatakan bahwa nilai maupun volume ekspor kopi Lampung, masih berfluktuasi tergantung permintaan serta kontrak perjanjian yang telah dibuat antara pengekspor dengan pembeli.

"Naiknya volume ekspor antara lain akibat tingkat permintaan yang cenderung tinggi, serta faktor harga di pasar dunia," kata dia.

Dinas Perdagangan Lampung mencatat, sentra produksi industri komoditas kopi instan Lampung terdapat di Kota Bandarlampung dan beberapa daerah penghasil kopi lainnya seperti Lampung Barat dan Tanggamus.

Kota Bandarlampung, lanjutnya, memiliki kapasitas produksi kopi instan rata-rata 6.000 hingga 10.000 ton per tahun.

"Penjualan kopi instan di dalam negeri dengan rata-rata 50 hingga 100 ton per bulannya," ujar dia pula.

Luas areal kopi di Lampung mencapai 163.837 hektare dengan produksi kopi mencapai sekitar 100-120 ribu ton/tahun.