Sejumlah kawasan permukiman di Palembang tergenang

id hujan, tergenang, banjir, genangi kawasan permukiman, air hujan genangi jalan, kawasan permukiman tergenang

Sejumlah kawasan permukiman di Palembang tergenang

Jalan Bay Salim, Palembang, salah satu ruas jalan di kawasan Sekip yang menjadi "langganan banjir" ketika hujan lebat turun lebih dari satu jam. (Foto Antarasumsel.com/Yudi Abdullah)

...Hujan yang turun cukup lama itu mengakibatkan drainase/saluran air di sejumlah kawasan permukiman penduduk dan jalan protokol meluap...
Palembang (ANTARA Sumsel) - Sejumlah kawasan permukiman penduduk di Kota Palembang, Sumatera Selatan, tergenang air akibat hujan deras sekitar satu jam lebih pada Senin malam.

Berdasarkan pantauan Antara di Palembang, hujan yang turun cukup lama itu mengakibatkan drainase/saluran air di sejumlah kawasan permukiman penduduk dan jalan protokol meluap menggenangi rumah dan jalan akses menuju permukiman penduduk di kawasan Sekip, Dwikora, Lorong Andalas, Jalan Kopral Umar Said KM 3,5.

Genangan juga terjadi sejumlah jalan protokol seperti Jalan Basuki Rahmad akses pusat perbelanjaan Palembang Trade Center.

Air hujan yang menggenangi beberapa ruas jalan protokol dan kawasan permukiman penduduk tersebut mengakibatkan arus lalu lintas mengalami kemacetan dan beberapa kendaraan roda dua dan empat mogok karena mesin kendaraan kemasukan air.

Seorang warga setempat, Leman mengatakan, hujan pada Hari Raya Idul Adha ini cukup deras sehingga menggenangi beberapa lokasi jalan akses menuju ke kawasan permukimannya dan sejumlah rumah warga sekitar tempat tinggalnya di kawasan Sekip itu.

Bahkan akibat terdapat genangan air di kawasan permukimannya acara pesta bakar sate di halaman rumahnya terganggu dan banyak teman-temannya tidak bisa menghadiri acara tersebut karena jalan menuju tempat acara tergenang air sebatas lutut orang dewasa atau sekitar 25 centimeter.

Sementara Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Klimatologi Kenten BMKG Sumatera Selatan, Indra Purnama menjelaskan, intensitas curah hujan di wilayah provinsi berpenduduk sekitar 8,6 juta jiwa itu pada September 2016 ini diprakirakan sedikit meningkat dibandingkan bulan sebelumnya karena mulai memasuki musim hujan.

Hujan di wilayah provinsi yang memiliki 17 kabupaten dan kota ini berpeluang terjadi pada siang hingga malam hari disertai angin yang cukup kencang dengan intensitas curah hujan hingga 300 milimeter.

Dalam kondisi tersebut perlu diwaspadai kemungkinan terjadi bencana banjir dan tanah longsor serta hindari berada di sekitar pohon dan benda-benda yang mudah roboh, ujarnya.

Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya dalam kondisi musim hujan terdapat beberapa daerah yang berada di dataran tinggi rawan terjadi bencana tanah longsor.

Daerah yang tergolong rawan longsor itu seperti Kota Pagaralam, Lubuklinggau, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Lahat, dan Lintang Empatlawang.

Sedangkan beberapa daerah Sumsel lainnya yang berada di dataran rendah dan daerah aliran sungai rawan banjir seperti Kota Palembang, Musi Banyuasin dan Ogan Komering Ilir.

Masyarakat yang berada di daerah rawan bencana tersebut diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan sehingga dapat terhindar dari kerugian harta benda dalam jumlah yang besar serta dapat dicegah timbulnya korban jiwa, kata Indra.