Pemerintah kota Palembang optimalkan fungsi drainase

id musim hujan, banjir, selokan, got, genangan air, palembang

Pemerintah kota Palembang optimalkan fungsi drainase

Seorang tukang becak dan beberapa pengguna kendaraan bermotor menerobos genangan air yang membanjiri salahsatu ruas jalan di Kota Palembang.(Foto Antarasumsel.com/Feny Selly/den)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Pemerintah Kota Palembang fokus mengoptimalkan fungsi drainase atau saluran air di beberapa jalan utama dengan mengeruk dan membersihkannya dari lumpur dan sampah.

Wali Kota Palembang Harnojoyo di Palembang, Sabtu mengatakan saat ini sudah memasuki awal musim hujan sehingga kewaspadaan harus ditingkatkan untuk menghindari banjir.

"Hujan lebih dari satu jam saja sudah banjir di sejumlah titik. Kondisi ini menjadi perhatian khusus Pemkot Palembang yakni bagaimana caranya agar drainase yang ada ini optimal," kata dia.

Ia mengatakan, belum lama ini ia memantau langsung pengerukan drainase di Jalan Letkol Iskandar.

Pengerukan drainase ini juga penting agar sampah yang menyumbat tidak terkirim ke anak sungai.

Seperti diketahui, jumlah anak sungai terus berkurang lantaran tumpukan sampah, dari semula berjumlah 100 kini hanya tersisa 60.

"Banyak sekali drainase yang tersumbat, seperti di Jalan Sudirman dan Jalan Veteran. Setelah dibuka pekerja banyak ditemukan sampah plastik bekas makanan dan minuman dari rumah makan, warung tenda dan ruko disekitarnya," kata dia.

Tak hanya membenahi infrastruktur drainase, Pemkot Palembang juga memberdayakan masyarakat untuk mencegahnya berkurangnya anak sungai.

Salah satunya, komunitas masyarakat peduli banjir yang anggotanya secara rutin membersihkan sampah-sampah di drainase, sungai, dan anak sungai dari sampah dan eceng gondok.

"Jika hanya mengandalkan pemerintah jelas tidak mungkin, karena sumber daya yang dimiliki pemerintah sangat terbatas. Sangat dibutuhkan sekali peran warga untuk melestarikan lingkungan," kata dia.

Kondisi anak sungai di Kota Palembang kini sangat memprihatinkan karena banyak yang mendangkal dan menyempit, seperti di Sungai Buah.

Sebelumnya, anak sungai di kawasan Pusri itu berkedalaman 3 meter, namun karena pendangkalan yang diakibatkan limbah rumah tangga menjadi tersisa 1,5 meter.

Terkait persoalan anak sungai ini, Pemkot Palembang menggelorakan kembali gerakan peduli sungai dalam program kerja Wali Kota Harnojoyo yang dilakukan setiap akhir pekan masa kepemimpinannya.