BNI Palembang catat kinerja positif penyaluran kredit

id bni, bank negara indonesia, kredit, penyaluran kredit

BNI Palembang catat kinerja positif penyaluran kredit

Ilustrasi (Foto Antarasumsel.com/Nova Wahyudi/15/den)

Palembang (ANTARA Sumsel) - PT Bank Negara Indonesia (Persero) mencatat kinerja positif penyaluran kredit pada semester I/2016 di tengah pelemahan ekonomi dalam negeri akibat pengaruh kondisi global.

CEO BNI Kanwil Palembang Ryanto Wisnuardy di Palembang, Minggu, mengatakan, BNI mencatat pertumbuhan kredit sebesar 15 persen per Juni jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (yoy).

"Segmen yang berkontribusi terbesar yakni Kredit Usaha Rakyat yang tahun ini tumbuh 324 persen jika dibandingkan tahun lalu," kata dia.

Pada tahun ini BNI ditargetkan menyalurkan KUR sebesar Rp900 miliar dan telah terealisasi sebanyak 60 persen.

Kemudian pertumbuhan lain juga diperlihatkan segmen kredit UMKM yang tumbuh 12 persen (yoy), dan kredit menengah tumbuh 14 persen.

Meski kredit bertumbuh tapi BNI tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran mengingat Sumsel merupakan daerah yang bertumpu pada komiditas ekspor karet dan sawit.

"Khusus untuk sektor perkebunan, perusahaan lebih selektif untuk menjaga rasio NPL tetap dikisaran 3,0 persen," kata dia.

Terkait dengan prediksi pada semester II/2016, Ryanto mengatakan perusahaannya lebih optimistis mengingat pemerintah mengeluarkan sejumlah kebijakan untuk mendorong sektor rill dan adanya kebijakan amnesti pajak.

"Masuknya dana pengampunan pajak ke perbankan akan menambah likuiditas perbankan sehingga bank memiliki banyak dana untuk disalurkan ke masyarakat," kata dia.

Sejumlah perbankan nasional yang beroperasi di Sumatera Selatan mencatat pertumbuhan positif pada semester I/2016 meski daerah ini mengalami gejolak ekonomi lantaran penurunan harga komoditas.

Bank Central Asia Wilayah Sumatera Bagian Selatan berhasil melampau target untuk pengimpunan dana pihak ketiga dan realisasi kredit sementara BNI mengalami pertumbuhan kredit sebesar 15 persen.