Palembang (ANTARA Sumsel) - Kepolisian Daerah Sumatera Selatan mengembangkan kasus tertangkapnya seorang bandar narkoba di Riau yang merupakan PNS staf Sekretaris Daerah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir.
Kepala Bidang Humas Polda Sumsel Kombes Pol R Djarod Padakova di Palembang, Kamis, mengatakan, Polda setempat bermaksud membongkar jaringan pelaku YT di Sumatera Selatan, karena saat tertangkap di Riau membawa sabu-sabu seberat 5 kilogram.
"Memberantas peredaran narkoba ini merupakan program nasional sehingga membutuhkan sinergi banyak pihak. Meski BNNP Riau yang menangkap, Polda Sumsel juga akan mengembangkannya," kata Djarot.
Ia mengatakan, hal ini sangat penting karena peredaran narkoba di Sumsel terbilang masif jika merujuk dari barang bukti hasil operasi sejak awal tahun.
Petugas telah menggagalkan sejumlah peredaran sabu-sabu dengan berat sekitar 1-3 kg, dan ribuan butir ekstasi.
"Sumsel saat ini bukan sebagai daerah perlintasan tapi juga menjadi pasarnya. Sehingga berbagai kasus di sini sebenarnya dapat dikembangkan seperti target diberikan Kapolri yakni jika bisa ditangkap itu bandarnya bukan sebatas kurirnya," kata dia.
Sementara itu, Kepala BNN Provinsi Sumatera Selatan Brigjen Pol M Iswandi mengatakan, pelaku YT ditangkap bersama suaminya saat membawa sabu-sabu seberat 5 kg Riau pada 24 Agustus 2016.
Penangkapan pelaku telah direncanakan petugas sejak lama karena menjadi bandar "besar".
"Setelah ditangkap, kedua pelaku telah dibawa ke Riau untuk dilakukan penyelidikan dan pengembangan," kata Iswandi.
Berita Terkait
Pemprov Sumsel optimalkan perlindungan tenaga kerja
Kamis, 28 Maret 2024 14:14 Wib
Juan Jesus dongkol dengan keputusan FIGC terkait rasisme
Kamis, 28 Maret 2024 11:38 Wib
Karena sakit hati, pencari kepiting di bunuh
Kamis, 28 Maret 2024 11:37 Wib
Artis Cinta Laura berusaha tetap produktif selama Ramadhan
Kamis, 28 Maret 2024 11:34 Wib
Edtech Cakap: Gen Z paling masif adopsi slang bahasa Inggris
Kamis, 28 Maret 2024 11:25 Wib
Waspadai atrial fibrilasi bila sering merasa sempoyongan
Kamis, 28 Maret 2024 11:19 Wib
"Carbon capture storage" berpeluang jadi bisnis baru
Kamis, 28 Maret 2024 11:18 Wib
Gus Kikin nilai sisi edukasi film horor sangat kurang
Kamis, 28 Maret 2024 11:04 Wib