Harga ikan gabus turun dorong konsumsi warga

id ikan gabus, ikan, konsumsi ikan, pasar

Harga ikan gabus turun dorong konsumsi warga

Seorang pedagang ikan gabus membersihkan ikan yang akan digiling di pasar tradisional Cinde, Palembang, Senin (1/6). (Foto Antarasumsel.com/Nova Wahyudi/15/Den)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Harga ikan gabus di sejumlah pasar tradisional kota Palembang mengalami penurunan sejak tiga hari terakhir dikisaran Rp40.000/kg sehingga mendorong konsumsi masyarakat terhadap ikan air tawar.

Alimin, pedagang ikan di Pasar Perumnas Palembang, Rabu, penurunan ini dipicu oleh cuaca kemarau basah yang sedang melanda sebagian besar kabupaten/kota di Sumatera Selatan.

"Saat ini cuaca kemarau tapi masih ada hujan berselang tiga hari sekali, ini membuat ikan ya.ng hidup di perairan sungai muncul ke permukaan. Kondisi ini berbeda saat musim penghujan," kata Alimin.

Ia mengatakan harga ikan gabus yang biasa digunakan warga untuk membuat kuliner khas `pempek` dan pindang ini mulai bergerak turun sejak sepekan terakhir.

Lantaran harga yang murah, membuat para ibu rumah tangga berminat untuk membelinya.

Khadijah, warga Jalan Rawasari Kelurahan Bukit Sangkal Kecamatan Kalidoni mengatakan sebelumnya harga ikan gabus dikisaran Rp55.000 hingga Rp65.000/kg.

"Saat ini ikan sedang murah, jadi makan ikan dulu," kata dia.

Ponimin, pedagang ikan gabus di Pasar Cinde Palembang mengatakan sejak terjadinya penurunan harganya ini membuat minat masyarakat meningkat untuk membeli ikan gabus.

Lantaran pasokan cukup melimpah, membuat Ponimin dan sejumlah pedagang di pasar itu meraup keuntungan.

"Dalam satu hari bisa menjual sekitar 100 kg ikan giling segar untuk bahan baku membuat pempek, sebelumnya hanya sekitar 60-70 kg saja," kata dia.

Kepala Bagian Humas Dinas Kelautan dan Perikanan Sumsel Galamda Israk mengatakan ikan harus dijadikan menu utama dalam keluarga karena terbukti memiliki kandungan gizi yang sangat bermanfaat jika dibandingkan mengkonsumsi daging.

Pada saat harga ikan turun, sebaiknya masyarakat memanfaatkan momen ini untuk meningkatkan gizi keluarga.

"Di saat harga daging dan ayam mahal saat ini, seharusnya ikan menjadi pilihan utama keluarga. Apalagi saat ini, harga ikan air tawar sedang turun," kata Galamda.