80,48 persen anak OKU miliki akta kelahiran

id akte kelahiran, akta kelahiran, anak, disdukcapil oku, disdukcapil

80,48 persen anak OKU miliki akta kelahiran

Ilustrasi - Seorang petugas tengah melayani pembuatan akta kelahiran di kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Palembang, Rabu (19/6) (Foto Antarasumsel.com/13/Feny Selly/Aw)

Baturaja (ANTARA Sumsel) - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Ogan Komering Ulu Sumatera Selatan mencatat sekitar 80,48 persen anak usia 0-18 tahun dari 122.910 jumlah anak di daerah itu sudah memiliki akta kelahiran.

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Ogan Komering Ulu (OKU) Ajahari melalui Kasi Pengumpulan dan Pengolahan Data, Rahmat, di Baturaja, Senin, mengatakan pada semester pertama tahun 2016 pencapaian tersebut sudah melebihi target ditetapkan pemerintah pusat hanya 77,5 persen.

"Hingga Juli 2016, jumlah anak yang sudah dilengkapi dengan akta kelahiran mencapai 98.916 orang dari jumlah anak di OKU sebanyak 122.910 orang," katanya.

Ia menjelaskan, meskipun sudah melampaui target, Disdukcapil OKU tetap akan meningkatkan pencapaiannya, setidaknya bisa mendekati angka 90 persen.

Rahmat menambahkan, pada tahun 2015 Disdukcapil OKU hanya bisa mencapai 64,77 persen dari target nasional 75 persen.

Hal ini menurutnya dikarenakan surat edaran untuk program pendataan akta kelahiran dari pusat baru masuk saat sudah mendekati akhir tahun.

"Target pengumpulan data ini akan berakhir pada tahun 2019, pada tahun 2017 target sekitar 80 persen, 2018 diperkirakan 82,5 persen dan tahun 2019 akan mencapai angka 85 persen," ungkapnya.

Ia mengatakan, untuk mencapai target tersebut, Disdukcapil telah bekerja sama dengan pihak sejumlah sekolah di OKU.

Tahun 2016 melalui Dinas Pendidikan setempat telah bekerja sama dengan pihak sekolah untuk melakukan pendataan kepemilikan akta kelahiran anak usia 0-18 tahun.

"Pada tahun 2017 kita juga akan jemput bola untuk pendataan dan pembuatan akta kelahiran melalui kecamatan ke setiap desa. Hal ini supaya lebih efektif tidak hanya anak-anak yang sekolah saja, tapi anak-anak belum sekolah juga bisa terdata," jelasnya.