Warga Baturaja keluhkan pedagang tempati trotoar

id pedagang, pedagang kaki lima

Warga Baturaja keluhkan pedagang tempati trotoar

Pedagang di kawasan pasar tradisional tempati trotoar (Foto Antarasumsel.com/Dolly Rosana)

Baturaja (ANTARA Sumsel) - Sejumlah warga Kota Baturaja Kabupaten Ogan Komering Ulu Sumatera Selatan mengeluhkan para pedagang kaki lima di kawasan Pasar Baru berjualan menempati trotoar, sehingga mengganggu para pejalan kaki untuk melintasi salah satu fasilitas umum tersebut.

"Kami merasa terganggu untuk melintas di trotoar tersebut, karena ditempati para pedagang kaki lima (PKL) menggelar dagangannya seenaknya tanpa memperdulikan para pejalan kaki," kata Irhan (41) salah satu pengunjung Pasar Baru di Baturaja, Senin.

Menurut dia, kondisi demikian sudah lama berlangsung, sehingga jika ingin berbelanja di Pasar Baru, harus berdesak-desakan dengan warga lainnya karena trotoar sudah sangat menyempit sebagian besar sudah ditempati para PKL.

Sementara, sejumlah pedagang mengaku terpaksa menggelar dagangannya sampai ke trotoar, karena los/kios yang dimiliki terlalu kecil.

"Kios kami ukurannya 1,5 meter X 2 meter, kalau tidak di trotoar dimana lagi meletakan barang dagangan, di samping itu letaknya tepat di depan kios kami," kata Rusdi (38), salah satu pedagang di pasar itu dan menambahkan sampai saat ini belum pernah ditegur petugas pasar.

Sementara, Direktur Eksekutif Lembaga Penelitian Pengembangan Pembangunan dan Lingkungan  (LP3L) Ogan Komering Ulu (OKU), Yunizir Dzakfar menilai adanya pedagang yang menggunakan trotoar di kawasan pasar tersebut merupakan hal yang salah dan bertentangan dengan peraturan daerah (Perda).

"Sebab jelas sudah diatur di Perda bahwa pedagang tidak boleh berjualan di trotoar, sebab fungsi trotoar itu untuk penjalan kaki," katanya.

Menurut dia, seharusnya pihak pengelola pasar harus bertindak tegas untuk melakukan penertiban, sehingga trotoar bisa berfungsi sebagaimana mestinya.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pasar Baru, Alkahfi saat dikonfirmasi sebelumnya mengakui adanya sejumlah pedagang yang menggunakan trotoar untuk menggelar dagangannya.

"Untuk masalah teknis secara rinci penyebabnya saya kurang paham, silahkan tanya langsung kepada Dirut Pasar," katanya singkat.