Palembang (ANTARA Sumsel) - Wilayah di provinsi Sumatera Selatan dalam kondisi mudah terbakar berdasarkan analisis parameter cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika.
Kepala Seksi Informasi dan Observasi BMKG Sumatera Selatan Agus Santosa di Palembang, Kamis, mengatakan saat ini wilayah Sumsel sudah masuk kategori merah untuk potensi kemudahan terjadinya kebakaran.
"Berdasarkan analisis terakhir yang dikeluarkan BMKG hari ini (4/8), seluruh wilayah Sumsel berwarna merah karena sebagian besar sudah tidak hujan berkisar 5-10 hari," kata Agus.
Jika pun hujan, maka hujan tersebut tidak merata dan hanya intensitas rendah (20 mm/jam) sehingga potensi kemudahan terjadinya kebakaran tetap tinggi.
"Memang kemarin (Rabu, 3/8) sempat ada hujan di Banyunglincir (Kabupaten Musi Banyuasin), sebagian Musi Rawas Utara hingga ke Jambi, tapi karena tidak merata maka wilayah ini menjadi tetap kering," kata dia.
Ia mengemukakan bahwa status merah tersebut maka semua pihak harus meningkatkan kewaspadaan karena daerah ini memiliki 1,4 juta hektare lahan gambut.
Kondisi ini berbeda dengan di Jawa yang sebagian besar merupakan lahan mineral.
"Status mudah terbakar di Sumsel ini benar-benar suatu peringatan. Api bisa dari mana saja (sengaja dibakar, red) dan jika sudah menyala di lahan gambut maka sangat sulit dipadamkan," kata dia.
Kewaspadaan ini juga terkait perkiraan BMKG bahwa dari Agustus hingga September mendatang bakal mengalami kemarau basah dan puncak musim kemarau (tidak ada hujan) terjadi pada September.
"Diperkirakan pada Oktober baru status Sumsel menjadi biru (aman)," kata dia.
Sementara itu, kebakaran lahan terjadi di jalan lintas Palembang-Inderalaya Km 19, Rabu, sekitar pukul 13.00 WIB yang menghanguskan lahan seluas 10 hektare.
Kebakaran tersebut dapat teratasi pada pukul 17.30 WIB dengan mengerahkan dua unit helikopter waterbombing dan sarana prasarana penanggulangan kebakaran lainnya.
Sumsel fokus pada upaya pencegahan setelah sempat menarik perhatian dunia atas terbakarnya 736.563 hektare lahan pada 2015 yang 74 persennya berada di dalam area konsesi perkebunan HTI.
Berita Terkait
Cegah kebakaran, Kemenhub tak layani motor listrik mudik gratis
Sabtu, 23 Maret 2024 9:00 Wib
Puluhan petugas pemadam Jakarta jinakkan api yang lumat dua unit kapal
Rabu, 20 Maret 2024 18:51 Wib
Apar petugas damkar jinakan kobaran api balon udara di atap rumah warga
Senin, 18 Maret 2024 1:00 Wib
95 unit rumah di Palmerah kebakaran
Minggu, 17 Maret 2024 11:18 Wib
Kebakaran berperan kurangi luasan lahan gambut Sumsel
Jumat, 15 Maret 2024 20:50 Wib
Cegah karhutla, Pemerintah intensifkan pembasahan gambut
Kamis, 14 Maret 2024 15:37 Wib
Kearifan lokal ringankan korban bencana kebakaran di Mukomuko
Sabtu, 24 Februari 2024 17:54 Wib
Kawanan tawon sengat dan tewaskan seorang pria
Kamis, 22 Februari 2024 13:24 Wib