BNK Musirawas rutin lakukan tes urine Kades

id badan narkotik kabupaten, pemeriksaan urine, tes urine, narkoba

BNK Musirawas rutin lakukan tes urine Kades

Pemeriksaan urine (Foto Antarasumsel.com/Nova Wahyudi/16/den)

Musirawas (ANTAR Sumsel) - Badan Narkotika Kabupaten Musirawas, Sumatera Selatan akan rutin melakukan tes urine terhadap para kepala desa, terutama yang terindikasi narkoba dan belum mengikuti tes serentak beberapa waktu lalu.

Kepala Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Musirawas, Ny Suwarti melalui Sekretarisnya Hendra Amoer, Selasa mengatakan beberapa waktu lalu sudah dilakukan tes urine terhadap 128 Kepala Desa (Kades), namun ada sekitar 20-an orang terindikasi narkoba.

Untuk memastikan para kepala desa itu betul-betul menkonsumsi narkoba, maka dilakukan tes urine susulan untuk ke empat kalinya yang hanya diikuti sekitar 12 Kades pekan lalu, bagi kepala desa yang belum mengikuti tes urine susulan itu tetap akan dilakukan dan waktunya tidak ditentukan.

"Kita mengharapkan seluruh kepala desa bebas dari narkoba, apalagi mereka mengelola dana desa mencapai miliaran rupiah setiap tahun, tentunya betul-betul bersih dari narkoba," katanya.

Ia menjelaskan, tes susulan terhadap 12 kepala desa pekan lalu seluruhnya belum pernah mengikuti tes urine pada priode sebelumnya, dari jumlah tersebut hanya diikuti delapan kepala desa karena empat orang di antaranya tak mau mengikuti.

Keempat kepala desa yang tidak hadir pada tes urine susulan adalah Kepala Desa Tegal Sari, Kecamatan Megang Sakti, Kades Sungai Pinang, Kades Sidomulyo, Kecamatan Muara Lakitan dan Kades Palawe, Kecamatan BTS Ulu padahal mereka sebelumnya sudah bersedia untuk dites urine.

Sedangkan 20 Kades yang terindikasi pengguna narkoba tersebar di beberapa kecamatan akan dilakukan tes ulang untuk kebutuhan pendalaman, bila betul-betul mekonsumsi narkoba akan direhabilitasi.

"Kita berhati-hati dalam hal pengguna narkoba karena ada tujuh kepala desa yang mengikuti tes urine mengaku mengkonsumi obat sakit kepala jenis BZO dan mengandung bahan narkoba," jelasnya.

Bagi kepala desa yang berhalangan hadir mengikuti tes urine susulan berikutnya karena betul-betul sibuk, pihaknya akan melakukan jemput bola agar kepala desa bebas narkoba, ujarnya.

Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintah Desa (BPMPD) Musirawas, Dian Chandera menjelaskan untuk Kades tidak hadir tes urine susulan akan dikonsultasikan lagi apa yang menjadi penyebab mereka tidak hadir.

Mestinya para Kades yang berhalangan hadir pada tes urine tersebut harus memberikan penjelasan kepada camat masing-masing, sehingga jelas alasannya dan bukan takut untuk dites urine.

"Kami mengharapkan tes urine itu dilakukan secara berkala sesuai dengan kebutuhan dan instruksi bupati bahwa Musirawas ditargetkan bebas dari narkoba, untuk mewujudkan itu dimulai dari lapisan bawah," ujarnya.

Sedangkan kepala desa yang terindikasi menggunakan narkoba akan dilakukan pemanggilan ulang, bila mana hasil dari pendalaman positif narkoba maka akan dilakukan pembinaan ataupun rehabilitasi, jelasnya.

Salah seorang kepala desa yang tak hadir pada tes urin susulan tersebut mengaku sedang berada di luar daerah, namun setelah pulang ia bersedia dilakukan tes urine susulan.

"Kami bukan menghindar dari tes urine serentak itu, tapi ada kegiatan yang tak bisa ditinggalkan maka harus keluar kota, namun ia mengaku tidak memberitahu camat atas keberangkatannya itu," kata salah seorang kepala desa enggan disebutkan namanya.