Tunggakan pelanggan PDAM baturaja Rp7 miliar

id pdam, pdam baturaja, tunggakan pelanggan, air

Tunggakan pelanggan PDAM baturaja Rp7 miliar

Boster PDAM OKU (Foto Antarasumsel.com/13/E Permana)

Baturaja (ANTARA Sumsel) - Jumlah tunggakan pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, hingga saat mencapai Rp7 miliar dari total 14 ribu pelanggan.

Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Ogan Komering Ulu (OKU), Abi Kusno melalui Kabag Teknis, Asril di Baturaja, Jumat mengatakan, rata-rata tunggakan pelanggan sekitar dua sampai tiga bulan dan bahkan juga ada mencapai satu tahun.

"Untuk berapa banyak yang menunggak saya tidak hapal. Yang jelas totalnya mencapai Rp7 miliar dan diharapkan kepada pelanggan agar segera melakukan pembayaran tepat waktu," kata Asril.

Ia menegaskan, hingga waktu tertentu pelanggan belum juga melakukan pelunasan tunggakan, pihaknya akan melakukan tindakan sesuai aturan yang berlaku, yakni pemutusan saluran air.

"Yang kita putus sudah ada dan jumlahnya cukup banyak," katanya tanpa menyebutkan angka jumlah pelanggan yang sudah diputus tersebut," ungkapnya.

Disamping itu Asril menegaskan, memang ada keluhan pelanggan terhadap kekeruhan air dan kuranya aliran air ke rumah pelanggan dari PDAM.

Hal ini disebabkan beberapa hal yakni tingkat kekeruhan air beberapa hari ini, karena ada lumpur masuk ke jaringan pipa saat melakukan pembersihan tempat penampungan.

Selain itu mengenai keluhan masyarakat terkait aliran air yang belum maksimal, karena ada perbaikan instalasi pengolaan air di Bakung dan Tanjung Agung.

"Dengan adanya perbaikan ini, volume pengaliran dikurangi dan dilakukan dengan cara bergilir ke rumah-rumah pelanggan. Kita minta maaf atas perbaikan yang berdampak kepada pelanggan," katanya.

Sementara, atas perbaikan itu lantas berapa lama waktu yang dibutuhkan dalam proses perbaikan, kata Asril, masyarakat diharapkan bersabar karena butuh waktu sekitar dua sampai tiga bulan ke depan untuk normal kembali.

"Kapasitas perbaikan instalasi pengolaan air normalnya di Bakung mencapai 100 liter perdetik mampu memenuhi kebutuhan air untuk 8.000 pelanggan PDAM, sementara dengan adanya perbaikan ini hanya mampu memenuhi sekitar 4.000 perlanggan saja," katanya.

Sementara kata Asril, untuk instalasi pengolaan air di Tanjung Agung normalnya mampu mengalirkan 80 liter perdetik, memenuhi kebutuhan 6.000 pelanggan, dampak perbaikan ini hanya mampu memenuhi 50 persennya saja.

"Hal inilah menjadi penyebab aliran air PDAM akhir-akhir ini mengalami gangguan, karena waktu pengaliran dibatasi dan dilakukan secara bergilir. Dengan harapan kebutuhan air pelanggan semuanya bisa dipenuhi," ungkapnya.