Sumatera bakal jadi kawasan unggul investasi

id investasi, jalan tol

Sumatera bakal jadi kawasan unggul investasi

Foto udara pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra ruas Palembang Indralaya (Palindra) Seksi I Palembang-Pemulutan di Kecamatan Pemulutan Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan, Kamis (12/5). (Foto Antarasumsel.com/Nova Wahyudi/16/den)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Badan Koordinasi Penanaman Modal memprediksi bahwa Sumatera bakal menjadi kawasan unggul untuk berinvestasi di Indonesia pada beberapa tahun ke depan karena pemerintah tak berapa lama lagi akan merampungkan jalan tol Trans Sumatera.

Deputi Bidang Pengendalian dan Pelaksanaan Penanaman Modal Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Azhar Lubis di Palembang, Selasa, mengatakan BKPM memperkirakan kehadiran jalan tol yang menghubungkan Aceh hingga Lampung ini akan membuat investasi beralih dari Jawa ke Sumatera.

"Saat ini komposisi sudah 55:45 antara Jawa dan Sumatera, jika nantinya ada jalan tol, maka diperkirakan arus investasi akan keluar dari Jawa karena sejatinya sumber daya itu tidak ada di Jawa, adanya di luar Jawa," kata Azhar memberikan keterangan pers seusai Forum Investasi Regional Sumatera.

Dengan didampingi Gubernur Sumsel Alex Noerdin, Azhar mengatakan Sumatera diperkirakan akan mencetak pertumbuhan pesat apalagi pemerintah juga mengalokasikan pembangunan infrastruktur lain sebagai penunjang.

"Bukan hanya jalan tol, pemerintah juga menambah energi listrik untuk mensupport kebutuhan industri serta membangun kawasan industri baru," kata dia.

Terkait kawasan industri baru ini, Azhar menerangkan bahwa pemerintah sudah menyiapkan 13 lokasi di luar Jawa, dan hanya dua yang akan ditempatkan di Jawa.

Pemerintah juga memberikan perlakuan khusus bagi penanam modal yang memilih Sumatera sebagai lokasi untuk berbisnis yakni dengan memberikan insentif pajak, bebas bea masuk, dan bebas bea impor untuk bahan-bahan yang akan digunakan untuk memulai usaha.

Hal ini salah satunya diterapkan pada industri semen yakni jika membangun pabrik di luar Jawa akan diberikan insentif, namun tidak berlaku untuk sebaliknya.

"Dari rencana yang dibuat pemerintah ini, sudah terlihat betapa pemerintah menginginkan investasi itu tidak hanya berpusat di Jawa semata, tapi ke luar, mulai dari Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi, hingga provinsi Nusa Tenggara," kata dia.

Pemerintah melalui BKPM menargetkan realisasi investasi Sumatera tahun ini sebesar Rp89,22 triliun atau menyumbang 15 persen target investasi nasional sejumlah Rp594,8 triliun.

Sumatera dinilai merupakan kawasan potensional untuk industri pengolahan berbasis sumber daya alam, seperti hilirisasi hasil pertanian dan perkebunan.

Berdasarkan data BKPM, realisasi investasi Sumatera tahun 2015 tumbuh 19 persen menjadi Rp84,4 triliun, sedangkan pada kuartal I/2016, investasi yang masuk senilai Rp33 triliun, atau naik sebesar 63,9 persen jika dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.

Untuk mendongkrak realisasi ini, BKPM menggelar Forum Investasi Regional Sumatera dengan mengusung tema "Exploring Sumatra`s Potential For Quality Investment" dengan diikuti 300 pelaku usaha nasional dan asing, di antaranya berasal dari Singapura, Australia, Jepang, Taiwan, China, dan negara-negara Eropa.

Salah satu yang ditawarkan ke investor yakni pemanfaatan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api-Api di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan sebagai kawasan industri pengolahan (hilirisasi) karena memiliki luas 2.300 hektare.