Pemkot sarankan masyarakat beli gas ke agen

id pemkot lubuklinggau, gas, gas tiga kilogram, agen gas

Pemkot sarankan masyarakat beli gas ke agen

Ilustrasi - Sejumlah warga kertapati mengantri pembelian gas elpiji 3Kg disalah satu agen penjualan gas elpiji yang ada di jl Ahmad Yani, Palembang, Selasa (2/06). (Foto Antarasumsel.com/Nova Wahyudi/15/Den)

Lubuklinggau (ANTARA Sumsel) - Pemerintah Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan menyarankan masyarakat langung membeli gas tiga kilogram ke agen, untuk menghindari meroketnya harga gas melon isi ulang pada tingkat pedagang pengecer yaitu berkisar antara Rp24 ribu hingga Rp25 ribu per tabung.

Kalau harga pada tingkat agen stabil Rp13,500 pertabung dan harga pada tingkat pangkalan Rp14 ribu per tabung, untuk harga tingkat pengecer mencapai Rp25 ribu per tabung, kata Kabag Ekonomi Pemkot Kota Lubuklinggau Irma Novarida pada wartawan di Lubuklinggau, Rabu.

Ia mengatakan dalam sepekan terakhir pihaknya banyak mendapat keluhan masyarakat tingginya harga gas elpiji ukuran tiga kilogram di pasaran bebas, sedangkan stok cukup tersedia.

Saat ini ada sekitar 152 pangkalan dalam naungan tiga agen di Kota Lubuklinggau, mereka setiap hari memasok gas tiga kilogram itu ke Kabupaten Musirawas dan Kabupaten Musirawas Utara.

Melihat tingginya harga eceran gas tiga kilogram di Kota Lubuklinggau dan kabupaten sekitarnya, maka pemerintah Kota Lubuklinggau fokus mengawasi peredaran gas tersebut dan mengimbau para pangkalan dan pedagang pengecer jangan menaikan harga secara pribadi.

Stok gas itu terlihat terjadi kekurangan karena ada peningkatan pasokan ke dua kabupaten tetangga tersebut, namun bila dilihat dari stok pada tingkat agen persediaan gas melon itu cukup.

Berdasarkan hasil pemantauan tim di lapangan, ada beberapa pangkalan yang mengeluhkan penjualan gas di warung-warung terlalu tinggi padahal para pedagang itu sudah diberikan keuntungan setiap tabungnya.

Harga gas pada tingkat agen stabil Rp13.500 per tabung kalau pedagang pengecer menjual dengan harga Rp15 ribu saja untungnya sudah lumayan, namun nyatanya pedagang menjual hingga Rp25 ribu per tabung, ujarnya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdaganga, Hj Farida Ariyani membenarkan harga gas tiga kilogram di pasaran merangkak naik pascalebaran, sedangkan stok bisa memenuhi permintaan masyarakat.

"Kita akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan pengawasan di lapangan, bila harga jual pedagang terlalu memberatkan masyarakat akan dilakukan tindakan cepat," ujarnya.

Bisa saja dilakukan pembatasan pasokan gas ke pangkalan dan warung-warung karena mereka terlalu banyak mengambil keuntungan, sedangkan ekonomi masyarakat tengah terpuruk, ujarnya.

Ny Lely salah seorang ibu rumah tangga di Kecamatan Lubuklinggau Utara mengatakan harga beli gas tiga kilogram saat ini sangat memberatkan masyarakat kalangan ekonomi lemah, karena pendapatan mereka sehari-hari paling tinggi antara Rp30 ribu hingga Rp45 ribu.

"Kami mohon pemerintah Kota Lubuklinggau turun tangan mengatasi harga gas elpiji tersebut, bila tidak cepat diatasi bisa saja rumah tangga warga kurang mampu kembali menggunakan kayu bakar untuk masak," ujarnya.