Sumsel target seluruh pasar tradisional tertib ukur

id disperindag sumsel, alat ukur, timbangan, pasar tradisional

Sumsel target seluruh pasar tradisional tertib ukur

Petugas memajang beberapa jenis timbangan yang sesuai standar pada peluncuran kawasan tertib ukur di Pasar Cinde Palembang,Sumatera Selatan, Senin (27/6). (Foto Antarasumsel.com/Feny Selly/16/den)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumatera Selatan menargetkan seluruh pasar tradisional menerapkan tertib ukur pada 2018.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumatera Selatan Permana di Palembang, Selasa, mengatakan saat ini tercatat 13 pasar yang menerapkan tertib ukur dari total 56 pasar yang ada.

"Masih banyak pasar tradisional yang belum menerapkan tertib ukur, target ini salah satunya dilatari oleh kondisi ini," kata Permana.

Ia mengatakan bahwa pasar di Sumsel yang masuk kategori tertib ukur meliputi, Palembang, Kota Lubuklinggau, Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten OKU Selatan dan Kabupaten Musi Rawas.

Sementara pada tahun ini terdapat 11 pasar yang didorong menerapkan tertib ukur untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat dan pedagang maupun investor, bertransaksi dan berinvestasi.

"Untuk percepatan, enam bulan sekali akan dilakukan pengawasan dari pemerintah terkait penggunaan alat ukur," kata dia.

Ia mengemukakan bahwa pedagang juga tidak diperkenankan lagi menggunakan alat takaran plastik sesuai intruksi menteri perdagangan.

Terkait ini, Bank Indonesia akan meluncurkan program kredit alat takaran standar bagi pedagang dalam waktu dekat.

Disperindag Sumsel juga mengajak pasar modern yang ada di Palembang untuk berkontribusi memberikan CSR berupa alat takaran yang standar kepada pedagang.

Sementara itu, pada tahun lalu, Kemendag memberikan bantuan dua unit timbangan ukur elektronik dan 40 unit timbangan standar yang masing-masing 20 unit untuk Pasar Plaju dan 20 unit untuk Pasar Sekip.

Selain itu, Kemendag juga mengalokasikan dana Rp32 miliar untuk revitalisasi sejumlah pasar tradisional di Sumatera Selatan pada 2015 yang masuk dalam program perbaikan 5.000 pasar se-Indonesia 2014-2019.