Pemerintah anggarkan Rp1,2 triliun untuk pertanian

id pertanian, sawah, petani, ketua komisi iv, dpr ri, edy prabowo, anggaran pertanian

Pemerintah anggarkan Rp1,2 triliun untuk pertanian

Ilustrasi - Petani menanam bibit padi pada musim tanam di kompleks persawahan Plaju darat, Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (16/6). (Foto Antarasumsel.com/Feny Selly/15/Den)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Pemerintah pusat menganggarkan dana sebesar Rp1,2 triliun untuk mekanisasi pertanian di Indonesia dalam mendorong swasembada pangan nasional.

Ketua Komisi IV DPR RI, Edhy Prabowo menyampaikan hal itu saat menghadiri buka puasa bersama dengan masyarakat dan kader Partai Gerindra di Palembang, Minggu.

Menurut dia, alokasi anggaran itu diperuntukan mekanisasi pertanian, karena sumber daya manusia di sektor pertanian sudah tidak banyak angkatan muda mau menjadi petani, sehingga usia petani di atas rata-rata sudah 40 tahun.

Dengan begitu salah satunya alternatif bagaimana mendorong, di sisi lain diminta untuk meningkatkan produktivitas, menghasilkan pangan supaya menunjang swasembada pangan.

Sementara, kata dia, kalau mau bangun generasi pertanian masih butuh waktu, makanya dengan by pass mekanisasi pertanian.

Jadi, salah satu anggarannya dialokasikan untuk itu, katanya.

Kemudian anggaran itu dialokasikan untuk cetak sawah yang ditargetkan pada tahun 2016 seluas 200 ribu hektare, tetapi karena kekurangan anggaran dipotong menjadi sekitar 150 ribu ha.

"Dari jumlah tersebut realisasi sampai Juni 2016 ini untuk cetak sawah itu sekitar 80 ribu ha yang sudah tercapai, tinggal kita dorong," katanya.

Kemudian anggaran lainnya untuk perkebunan rakyat, yaitu pembangunan kebun-kebun yang sekarang sudah taraf tua seperti karet, sawit, kakao, kopi, cengkeh termasuk jeruk merupakan andalan masyarakat pertanian.

Selanjutnya hal-hal lain ada pergeseran anggaran ke mina padi yaitu program pembangunan pertanian tumpang sari dengan ikan.

"Ini kita harapkan kalau di Jawa kita paksakan hasilnya begitu-begitu saja, makanya pendapatan petani mentok. Kita harapkan dengan uji coba 10 ribu ha di Jawa menjadi prioritas, karena lahan irigasi teknisnya paling siap dan menambahi pendapatan petani," ujarnya.

Ia menuturkan, ini baru uji coba dulu targetnya nanti bisa ratusan ribu ha, karena irigasi dari delapan juta sekitar, empat juta ha di antaranya adalah irigasi teknis.

Mina padi ini di Sumsel sangat punya potensi seperti di Ogan Komering Ulu Timur, karena mempunyai irigasi teknis kemudian di Musirawas, katanya.