Pemerintah Kota Palembang gelar pasar murah

id pemkot palembang, pasar murah, selviana haryono

Pemerintah Kota Palembang gelar pasar murah

Ilustrasi (Foto Antarasumsel.com/13/Feny Selly/Aw)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Pemerintah Kota Palembang, Sumatera Selatan menggelar pasar murah di Halaman Sekretariat Daerah Kota, Kamis, guna membantu pemenuhan kebutuhan masyarakat menjelang Lebaran 1437 Hijriah ini.

Ketua tim penggerak PKK Kota Palembang Selviana Harnojoyo mengatakan harga kebutuhan pokok yang dijual di pasar murah ini seperti beras, gula, minyak, telor, daging, ayam potong itu lebih murah dari harga pasar.

"Semua bahan-bahan pokok tersebut rata-rata dijual dengan harga lebih murah 20 persen dari harga pasaran," kata Selviana.

Ia mengemukakan daging sapi merupakan kebutuhan pokok yang paling diminati karena hanya dijual Rp85.000 sementara harga di pasar masih sekitar Rp 135.000 per kilogram.

Harga daging sapi di sejumlah pasar tradisional di Kota Palembang masih tinggi yakni sekitar Rp130.000/kg meski pemerintah melalui Badan Urusan Logistik sudah melakukan dua kali operasi pasar.

Apik, pedagang daging di Pasar Kuto Palembang mengatakan harga tetap tinggi karena pasokan dari rumah potong hewan terbilang sedikit sementara permintaan masyarakat justru sebaliknya.

Lantaran itu pedagang kesulitan untuk menurunkan harga seperti yang diinginkan pemerintah yakni Rp80 ribu/kg.

"Dari RPH sudah tinggi, jadi tidak mungkin jual dengan harga Rp80 ribu/kg," kata dia.

Badan Urusan Logistik (Bulog) Divre Sumsel menggelar Operasi Pasar (OP) dengan melepas tujuh ton daging sapi beku ke masyarakat pada 8 Juni 2016 dengan harga Rp90 ribu/kg.

Kepala Bulog Divre Sumsel-Babel Masyur Siri mengatakan saat ini pemerintah akan menyiapkan OP daging yang kedua dengan melepas 7 ton pada pekan ini dengan harga Rp80.000 per kg.

"Masyarakat tidak perlu khawatir karena kebutuhan masyarakat akan daging akan terpenuhi. Jika masyarakat khawatir dan membeli dalam jumlah banyak tentunya hal ini akan mempengaruhi harga pasar," kata dia.

Ia mengemukakan bahwa negara sudah mengekspor 1 juta ton daging, sementara kebutuhan rata-rata per bulan hanya 220.000 ton.

Dengan langkah pemerintah ini diharapkan masyarakat bijak dalam berbelanja kebutuhan pokok karena sejatinya stok daging itu tersedia.