Pertumbuhan ekonomi Lubuklinggau jadi daya tarik investor

id kota lubuklinggau, wakil walikota lubuklinggau, sulaiman sohar, pertumbuhan ekonomi

Pertumbuhan ekonomi Lubuklinggau jadi daya tarik investor

Pemerintah Kota Lubuk Linggau (Antarasumsel.com/Grafis/Aw)

Lubuklinggau (ANTARA Sumsel) - Pertumbuhan ekonomi di Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, setiap tahun terus meningkat menjadi daya tarik investor untuk menanamkan invetasinya di wilayah itu, terutama perhotelan dan perdagangan.

Wakil Wali Kota Lubuklinggau H Sulaiman Kohar kepada wartawan, Rabu (29/6) mengatakan, peningkatan berbagai sektor ekonomi di wilayah itu sebagian besar rata-rata di atas satu persen setiap tahun dan menjadi daya tarik investor untuk masuk ke wilayah itu.

Ia menjelaskan, ada empat sektor utama yang berperan meningkatkan perkembangan perekonomian Kota Lubuklinggau lima tahun terakhir, yaitu bangunan perhotelan dan pasar moderen, perdagangan, pelayanan jasa dan sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan.

Nilai investasi di wilayah itu terjadi peningkatan pada tahun 2007 Rp397,2 miliar naik menjadi Rp619,7 miliar pada tahun 2011 dan saat ini di atas Rp1 triliun.

"Kedatangan investor itu selama melihat perkembangan ekonomi di Kota Lubuklinggau terus meningkat, juga promosi gencar dilakukan baik tingkat nasional maupun internasional," ujarnya.

Direktur Dafam Hotel Management (DHM) Kota Lubuklinggau Daniel mengatakan, ketertarikan perusahaan nasional itu untuk menanamkan modalnya di Lubuklinggau setelah mempelajari pertumbuhan ekonomi secara rata-rata 6,77 persen per tahun.

Selain itu Kota Lubuklinggau memiliki posisi geostrategis yang sebagai kota perlintasan jalur tengah Sumatera, menghubungkan beberapa provinsi di Sumatera Selatan antara lain Provinsi Bengkulu di sisi barat, Provinsi Lampung di sisi selatan dan wilayah lainnya di bagian utara Pulau Sumatera.

Dengan bertemunya berbagai arus lalu lintas tersebut, Lubuklinggau menjadi kota transit atau kota pertemuan berbagai kepentingan sosial, ekonomi dan budaya. Konsekuensi logis dari berpadunya berbagai kepentingan tersebut menempatkan Kota Lubuklinggau menjadi Kota yang heterogen.

Ia mengatakan, kehadiran Dafam Hotel Management di Lubuklinggau dan Indonesia pada umumnya karena bertekad untuk menjadi "pemain" bukan hanya menjadi "penonton" di negeri. Pihaknya terus berekspansi untuk mengembangkan bisnis dan jaringan kedepan.

Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, salah satu kota yang dipilih untuk mengembangkan bisnis melalui analisis yang sudah menjadi perencanaan Dafam untuk "secondary city" dan ini adalah salah satu kekuatan DHM dalam mengoperasikan hotel di setiap kota di tanah air.

Hotel DHM yang dibangun di Lubuklinggau dengan konsep bisnis dan resort dengan total 120 kamar dengan fasilitas meeting room dengan kapasitas 150 pax, spa, sky lounge, restoran, fitnes centre dan sauna, swimming pool dengan sunken bar, lobby lounge, art shop dan juga rental space.

Hotel DHM itu akan dioperasikan pada semester pertama 2017 mempunyai sembilan lantai dan berdiri di lahan seluas 4.000 m2. Saat ini masih tahap penyelesaian dengan investasi ratusan miliar rupiah.

Lokasi Hotel Dafam Lubuk Linggau di tengah kota dan dekat dengan bandara. Kota ini cukup berkembang pesat karena sudah ada penerbangan langsung Jakarta-Lubuk Linggau.

Kehadiran hotel berbintang lima itu akan membantu perkembangan sektor pariwisata dan sebagai hotel berstandar internasional juga ikut mengembangkan destinasi Kota Lubuklinggau ke depan, ujarnya.