Sinar Mas hibahkan 11 mobil ke Sumsel

id Direktur APP Sinar Mas, Suhendra Wiriadinata, app sinar mas, bantuan mobil, pencegahan kebakaran lahan, restorasi lahan gambut

Sinar Mas hibahkan 11 mobil ke Sumsel

Direktur APP Sinar Mas Suhendra Wiriadinata (Foto Antarasumsel.com/Dok Humas APP/16)

Palembang (ANTARA Sumsel) - APP Sinar Mas menghibahkan 11 unit mobil ke sejumlah instansi Provinsi Sumatera Selatan untuk mendukung sarana dan prasarana pencegahan kebakaran hutan dan restorasi lahan gambut.

Direktur APP Sinar Mas Suhendra Wiriadinata menyerahan bantuan secara langsung ke Gubernur Sumsel Alex Noerdin di halaman Griya Agung, Palembang, Jumat, berupa sembilan unit mobil Toyota trinitton double cabin, satu unit innova dan satu unit xenia.

"Bantuan mobil ini diantaranya akan digunakan BPBD provinsi, BPBD Ogan Komering Ilir, BPBD Musi Banyuasin, dan Dinas Kehutanan provinsi, Korem, dan Kodim" kata dia.

Ia mengemukakan melalui bantuan ini perusahaan sangat mengharapkan pemprov dapat menggalang kekuatan bersama untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan pada tahun ini.

Pada kesempatan ini juga, APP Sinar Mas juga menghibahkan 500 ribu Kitab Alquran berserta empat set Alquan breille dan menggelar pasar murah minyak goreng di empat lokasi di Palembang.

Pasar murah ini bertujuan membantu masyarakat dengan hanya minyak goreng hanya dijual Rp7.000/liter atau 50 persen di bawah harga pasar.

"Pada tahun ini sudah 13 ribu Alquran diberikan ke Sumsel dari total 100 ribu yang dibagikanke seluruh Indonesia," kata Suhendra.

Gubernur Sumsel Alex Noedin mengatakan sangat menyambut baik kepedulian perusahaan perkebunan dalam upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan.

"Bantuan kendaraan ini untuk mobilitas para petugas, tapi saya mengharapkan bantuan ini ditambah lagi karena luasnya wilayah Sumatera Selatan," kata Alex.

Ia mengemukakan pada tahun ini Sumsel sudah bertekad untuk "zero" kebakaran hutan dan lahan, serta asap.

Pada saat ini cuaca di Sumsel masih dibantu badai dingin sehingga belum kemarau, tapi jika badai berlalu dan masuk musim kemarau yang dipengaruhi el nino maka ancaman terjadinya kebakaran hutan dan lahan mulai mengintai.

"Seluruh instansi terkait diminta waspada karena Sumsel berjuang bukan saat kebakaran saja dengan siap memadamkan tapi bagaimana supaya tidak ada kebakaran lagi, lingkungan baik kembali, dan hutan direstorasi baik dibantu atau oleh hutannya sendiri," kata Alex.

Sumatera Selatan menarik perhatian pada saat peristiwa kahutla pada 2015 karena terdapat setidaknya 736.563 hektare lahan yang terbakar dan 74 persennya berada di dalam area konsesi perkebunan HTI.