Tingkat hunian hotel di Sumsel turun drastis

id phri sumsel, ketua phri sumsel, Herlan Aspiudin, hotel, ramadan

Tingkat hunian hotel di Sumsel turun drastis

Pegawai sedang merapikan kamar tamu hotel (Foto Antarasumsel.com/Susilawati/16)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Tingkat hunian hotel di wilayah Sumatera Selatan sejak awal Juni 2016 atau memasuki bulan suci Ramadan 1437 Hijriah hingga kini mengalami penurunan drastis.

"Berdasarkan data dari anggota Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), tingkat hunian hotel mereka mengalami penurunan sekitar 30 hingga 50 persen selama bulan Ramadan ini," kata Ketua PHRI Sumatera Selatan Herlan Aspiudin di Palembang, Selasa.

Menurut dia, tingkat hunian hotel berkurang karena instansi pemerintah dan swasta pada bulan puasa sekarang ini mengurangi aktivitas atau penyelenggaraan berbagai kegiatan.

Pengunjung hotel biasanya sebagian besar diramaikan oleh tamu dari instansi pemerintah dan swasta yang melakukan berbagai kegiatan mulai dari rapat kerja, pelatihan, seminar, dan pameran.

"Sekarang ini kegiatan itu hampir tidak ada yang melaksanakannya," kata dia.

Pengunjung hotel diprediksi akan mengalami sedikit peningkatan menjelang dan pada saat Hari Raya Idul Fitri karena biasanya banyak masyarakat yang mudik mengunjungi keluarganya di wilayah provinsi yang memiliki 17 kabupaten dan kota ini menginap di hotel, katanya.

Dia menjelaskan, untuk meningkatkan jumlah pengunjung pada hari besar keagamaan umat Islam itu, sekarang ini sejumlah pengelola hotel anggota PHRI Sumsel membuat paket Lebaran dengan menawarkan tarif khusus yang relatif lebih murah dibandingkan dengan hari biasa.

Sementara untuk menjaga agar kegiatan usaha tetap berjalan dengan baik serta mempertahankan pendapatan, selama bulan puasa ini pengelola hotel dan restoran membuat paket berbuka puasa bersama untuk perorangan, kelompok, dan perusahaan.

Selain itu, ada juga hotel milik anggota PHRI yang menyiapkan program pengajian dan pesantren Ramadan serta paket menginap dan berbuka puasa bersama dengan tarif khusus, kata Herlan.