Palembang (ANTARA Sumsel) - Bencana angin langkisau atau puting beling yang melanda dua kecamatan di Kabupaten Muaraenim, Sumatera Selatan pada 18 Juni 2016 yang mengakibatkan kerusakan ratusan hektare tanaman padi siap panen diprakirakan masih akan terjadi.
"Bencana angin langkisau yang mengakibatkan sekitar 200 hektare sawah di Kecamatan Semende Darat Tengah dan Semende Darat Ulu gagal panen kemungkinan masih akan mengancam persawahan kawasan lainnya dan permukiman penduduk, bahkan berpeluang terjadi di kabupaten lainnya," kata Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Kenten (BMKG) Sumatera Selatan Indra Purnama, di Palembang, Senin.
Menurut dia, masyarakat di Kabupaten Muaraenim dan beberapa daerah Sumatera Selatan lainnya yang tergolong rawan bencana angin langkisau diimbau agar mewaspadai ancaman bencana itu pada musim pancaroba atau peralihan dari musim hujan ke kemarau sekarang ini.
"Angin langkisau yang melanda areal persawahan di Muaraenim itu, perlu terus diwaspadai karena diprakirakan pada Juni ini masih sering terjadi," ujarnya.
Dia menjelaskan, berdasarkan pengamatan melalui satelit cuaca, intensitas curah hujan di Sumsel pada bulan ini masih cukup tinggi berkisar 201-300 milimeter disertai angin kencang.
Dalam kondisi cuaca tersebut, sekarang ini perlu kewaspadaan terhadap peningkatan suhu udara, intensitas curah hujan, dan kecepatan angin yang berpotensi menjadi angin langkisau.
Selain Kabupaten Muaraenim, ada lima kabupaten dan kota di provinsi berpenduduk sekitar 8,6 juta jiwa itu diprakirakan rawan bencana angin langkisau seperti Palembang, Pagaralam, dan Kabupaten Lahat, Banyuasin, serta Kabupaten Musirawas, kata Indra.
Sementara sebelumnya Kabid Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Muaraenim
Ulil Amri menjelaskan pada Sabtu (18/6) pihaknya menerima laporan terjadi bencana angin langkisau melanda ratusan hektare tanaman padi siap panen di areal persawahan milik masyarakat di Kecamatan Semende Darat Tengah dan Semende Darat Ulu.
Areal persawahan yang dilanda angin langkisau di Kecamatan Semende Darat Tengah tersebar di Desa Batu Surau, Tebing Abang, Tenam Bungkuk, Kota Padang, Gunung Agung, dan Tanjung Raya, sedangkan di
Kecamatan Semende Darat Ulu yakni di Desa Siring Agung dan Segamit.
Lokasi areal persawahan yang dilanda bencana tersebut sudah ditinjau dan saat ini sedang dilakukan pendataan untuk mengupayakan bantuan kepada petani baik dalam bentuk bibit maupun teknologi pertanian agar bisa cepat memperbaiki lahan yang rusak, kata dia pula.
Berita Terkait
Angin kencang Landa OKU Selatan
Kamis, 28 Maret 2024 22:57 Wib
Angin kencang rusak 69 rumah di Lampung, 10 orang mengungsi karena rumah tak beratap
Selasa, 12 Maret 2024 11:51 Wib
Sumatera Selatan dan sebagian besar wilayah Indonesia kembali berpotensi hujan lebat
Senin, 4 Maret 2024 11:21 Wib
BMKG Sumsel minta warga di tiga kabupaten waspadai angin kencang
Senin, 26 Februari 2024 16:04 Wib
BMKG ingatkan potensi cuaca ekstrem, termasuk di Sumsel
Selasa, 30 Januari 2024 6:51 Wib
BMKG prakirakan sejumlah provinsi alami hujan disertai angin kencang
Senin, 22 Januari 2024 10:09 Wib
Angin kencang landa Sukabumi, seorang warga tertimpa rumah roboh
Sabtu, 20 Januari 2024 7:30 Wib
KA Pandalungan naik rel, jalun normal lagi
Senin, 15 Januari 2024 8:17 Wib