Disbun Muaraenim tingkatkan mutu karet perbaiki harga

id disbun muaraenim, pemkab muaraenim, karet, kabun karet, petani karet

Disbun Muaraenim tingkatkan mutu karet perbaiki harga

Seorang buruh penyadap karet melakukan penyadapan di kebun karet (Foto Antarasumsel.com/Feny Selly)

Muaraenim (ANTARA Sumsel) - Pemerintah Kabupaten Muaraenim melalui Dinas Perkebunan setempat berupaya peningkatan mutu bahan olah karet untuk perbaikan harga, sehingga pendapatan petani di kabupaten itu semakin meningkat.

Selain meningkatkan mutu bahan olah karet (bokar) dalam upaya menaikan nilai jual komoditas itu, juga melakukan peremajaan karet tua yang tidak lagi produktif, kata Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Muaraenim, Mat Kasrun di Muaraenim, Jumat.

Selain itu juga harus didukung dengan pengolahan karet dibantu dengan alat sadap, pengolahan bokar dan bahan pembeku latex bagi petani karet.

"Hal yang menjadi masalah saat ini, jatuhnya harga karet di pasaran sehingga membuat prihatin pemerintah setempat. Dengan anjloknya harga karet saat ini membuat turunnya daya beli masyarakat. Hal ini yang perlu terobosan guna memberikan solusi bagi peningkatan perekonomian dan pendapatan masyarakat," katanya.

Menurut dia, untuk mengatasi hal ini dibutuhkan peninggkatan mutu bokar atau karet usai disadap, sehingga mutu bokar dengan nilai jual tinggi.

"Petani karet kita alihkan untuk menggunakan pembeku asam semut serta deorop dan tidak memakai tawas serta pupuk untuk pengeras bokar, sebab hal ini mempengaruhi kualitas bokar di pasaran," katanya.

"Begitu juga bokar tidak boleh direndam di air serta dipoles dengan lumpur dan dicampur tatal, hal ini justru mengurangi mutu bokar yang bersih dan berkwalitas. Larangan pengolahan seperti ini dalam pengolahan bokar telah disosialisaikan Dinas Perkebunan bagi para petani karet," katanya.

Sementara, pembentukan unit pengolahan dan pemasaran bokar langsung berhubungan dengan pabrik pemasok juga telah dilakukan, sehingga bisa memutuskan mata rantai tengkulak membeli karet warga dengan harga rendah, kata Mat Kasrun.

Ia menambahkan, sekarang ini luas areal kebun karet di kabupaten itu mencapai 150 ribu hektare tersebar di seluruh kecamatan di daerah tersebut, kecuali di Kecamatan Semende, Semende Ulu, Semende Darat, Semende Tengah dan Kecamatan Tanjung Agung, karena di kecamatan ini lebih potensi dengan sentra komoditi kopi.