Jokowi : selesainya PLTU Batang "trigger" infrastruktur lainnya

id presiden, presiden jokowi, jokowi, pltu batang, troger, pemicu pembangunan infrastruktur lainnya

Jokowi : selesainya PLTU Batang "trigger" infrastruktur lainnya

Presiden Joko Widodo (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)

...Begitu PLTU Batang tidak selesai, investor yang lain juga mikir-mikir. Ini pesan bahwa pemerintah bisa menyelesaikan masalah...
Jakarta (ANTARA Sumsel) - Presiden Joko Widodo mengharapkan selesainya masalah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang, Jawa Tengah, dapat menjadi "trigger" (pemicu) keberhasilan infrastruktur lainnya.
       
"Begitu ini tidak selesai (PLTU Batang), (investor) yang lain juga mikir-mikir. Ini pesan bahwa pemerintah bisa menyelesaikan masalah," kata Presiden saat menyaksikan seremonial dan penandatangan beberapa proyek strategis/prioritas nasional di Istana Negara Jakarta, Kamis.
       
Jokowi mengatakan proyek PLTU terbesar se-ASEAN ini telah menyelesaikan "financial closing"-nya, sehingga diharapkan proyek infrastruktur lainnya dapat mengikutinya.
       
"Urusan yang penting seperti ini pasti saya ikuti, sehingga diharapkan ini 2x1.000 (PLTU Batang), yang lain juga saya harapkan setelah ini mengikuti untuk 'financial closing'-nya," harapnya.
       
Presiden mengungkapkan PLTU Batang ditetapkan 2006, namun ada masalah pembebasan lahan sehingga sudah empat tahun berhenti.
       
Jokowi mengatakan PLTU Batang ini merupakan proyek PPP (public private partnership) pertamanya dan dirinya telah menyampaikan kepada pemerintah Jepang akan berusaha menyelesaikan masalah ini.
       
"Janji saya enam bulan untuk menyelesaikan, ternyata meleset, tidak selesai. Mundur enam bulan lagi, tapi alhamdulillah kita lihat hari ini sudah selesai," kata Presiden.
       
Jokowi mengatakan bahwa PLTU pada Kamis (9/6) ini sudah diserahkan "financial closing" artinya proyek ini berjalan meski sedikit terlambat dari janjinya.
       
"Mundur sedikit, tapi memang problem di lapangan bukan masalah yang remeh dan kecil. Kalau saya ceritakan, sehari enggak akan selesai, rumit," ungkapnya.
      
Presiden menegaskan bahwa PLTU Batang adalah proyek besar, yang bisa memberikan pesan bahwa pemerintah itu kalau itu untuk kebutuhan rakyat, kepentingan rakyat, akan ikut menyelesaikan.
       
"Kami akan juga ikut 'cawe-cawe' menyelesaikan masalah yang ada, karena kita tahu, kalau ini tidak dimulai saya sudah membayangkan 2019 (listrik) "byar-pet" akan tambah meluas, karena kebutuhan listrik tiap tahun bertambah," katanya.
       
Selesainya permasalahan PLTU Batang ini, Presiden minta kepada investor agar proyek tersebut tidak mundur dan dikerjakan sesuai target 2019 selesai.
       
Dalam acara ini Presiden menyaksikan peresmian "Financial Close" PLTU Batang berupa penyerahan secara simbolis "Certificate of Loan Agreement" dari Japan Bank International Corporation (JBIC) kepada PT Bhimasena Power Indonesia (BPI), penyerahan "Certifacate of CP Completion Financial Date" dari PLN kepada BPI dan penyerahan pernyataan efektif penjaminan pemerintah dari Kementerian Keuangan dan PT penjamin Infrastruktur Indonesia (PII-Persero) kepada PT BPI.
       
Presiden juga menyaksikan Penguasaan Jalan Tol antara Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), kementerian pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dengan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) untuk ruas Manado-Bitung, Balikpapan-Samarinda, Pandaan-Malang, Serpong-Balaraja dan Terbanggi besar-Kayu Agung.
       
Selain itu juga perjanjian penjaminan kerja sama antara PT PII dengan BUJT untuk ruas Manado-Bitung, Balikpapan-Samarinda dan Pandaan-Malang.
       
Dalam acara ini juga perjanian Regres antara Menteri PUPR dan PT PII untuk ruas Manado-Bitung, Balikpapan-Samarinda dan Pandaan-Malang.